Presiden Harap BEI Terus Berbenah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COPM - Presiden RI Joko Widodo mengharapkan bahwa setelah 38 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia terus membenahi diri dan memperkuat industri sehingga dapat menjaga kepercayaan investor asing maupun domestik.
"Di hari jadi ke-38, saya harap BEI terus membenahi diri dan memperkuat inklusif investasi. Saya yakin pasar modal kita kuat dan kokoh. Terus kita jaga kepercayaan pasar," ujar Presiden RI dalam pidato Peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di Jakarta, hari Senin (10/8).
Ia menyambut baik kebijakan perlindungan investor di pasar modal melalui PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI), dengan penggantian jumlah ganti rugi investor maksimal hingga Rp100 juta dari sebelumnya Rp25 juta. Itu diharapkan memberikan keamanan dan kenyamanan dalam berinvestasi.
"Tentu saja kenaikan perlindungan investasi tidak bisa berjalan sendiri, perlindungan hukum harus ditegakan, sanksi harus ditegakan," kata Presiden, menegaskan.
Ia menambahkan bahwa meningkatnya tren masyarakat berinvestasi di produk reksa dana akan membantu pembiayaan dana jangka panjang melalui pasar modal. Situasi itu akan membantu perbankan dalam menyalurkan pembiayaan.
"Maka pembelian reksa dana harus dipermudah untuk nasabah perorangan. Saya yakin nasabah perorangan juga akan meningkatkan pasar modal. Saya juga minta perusahaan yang `go public` untuk distribusi kepemilikan saham pada karyawannya," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan, dikarenakan pergerakannya sesuai dengan bursa global.
"IHSG melemah, tetapi kita tahu tidak hanya di Indonesia, dialami juga banyak negara baik maju maupun berkembang. Ini konsekuensi melambatnya perekonomian dunia. Kita tidak usah merasa yang melambat hanya di Indonesia. Perekonomian kita masih lima besar di dunia, jadi kalau ada yang pesimis menurut saya keliru. Kita harus tetap optimis. Negara lain ada yang turun sampai 1,5-2 persen. Kita turun 0,3 persen," tuturnya.
Presiden mengatakan bahwa akan meningkatkan belanja infrastruktur sehingga dapat menopang perekonomian Indonesia ke depan.
"Sampai Juni, belanja modal baru 12 persen, kecil banget, tapi ini akan ditingkatkan di Semester kedua. Belanja infrastrukturnya nanti akan meroket," tukasnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah juga akan selalu mendorong pihak swasta untuk ikut membangun infrastruktur. (Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...