Presiden: Indonesia Siap 94,1 Persen Masuk MEA
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia siap 94,1 persen memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) awal 2016.
"Kalau dilihat, dihitung dari semua hal yang negara-negara anggota ASEAN lainnya juga menghitung, kita sudah berada pada angka 94,1 persen," kata Presiden Jokowi di sela mengikuti rangkaian KTT ASEAN di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), hari Minggu (22/11).
Presiden menyebutkan anggota ASEAN lain ada yang 92 persen, 93 persen dan 94 persen. "Artinya, memang mau tidak mau harus siap," kata Presiden.
Mengenai faktor yang belum siap, Presiden mengatakan banyak sekali poinnya dan bisa ratusan. "Saya kira angka 94 persen sudah sangat maksimal," katanya.
Menanggapi pernyataan PM Malaysia Najib Razak bahwa ASEAN Community itu masih sulit dirasakan langsung dampaknya oleh penduduk ASEAN, Jokowi mengatakan tugas kepala negara, kepala pemerintahan untuk membumikannya.
"Sehingga nantinya tidak hanya dirasakan oleh segelintir orang atau segolongan orang, tetapi betul-betul masyarakat dari bawah sampai ke atas betul-betul merasakan dari adanya ASEAN Economy Community dan nanti ada ASEAN Community 2025," katanya.
Menurut dia, Indonesia harus pandai-pandai memanfaatkan MEA. "Jangan kita mengharap kita mendapatkan sesuatu. Semuanya harus direbut. Itu tantangan kita," katanya.
Ia menyebutkan yang tidak efisien harus diefisienkan, yang lemah kompetitifnya harus diperbaiki, regulasi yang menghambat harus diperbaiki.
"Tetapi kalau melihat dari produk-produk, barang-barang tertentu yang kita bisa identifikasi untuk masuk ke negara yang lain karena banyak produk kita, kita identifikasi, kita tugaskan kepada menteri-menteri barang-barang mana yang mempunyai daya saing, sehingga itulah yang kita dorong masuk negara lain, jangan mendorong barang-barang yang tidak kompetitif. Saya kira arahnya ke sana," katanya.
Presiden juga meminta masyarakat tidak takut menghadapi MEA karena ini memang mau tidak mau memang harus dihadapi.
"Yang paling penting yang belum baik diperbaiki, yang kurang diperbaiki," katanya.
Presiden juga mengingatkan Indonesia tidak hanya berhadapan dengan MEA saja tetapi ada juga Trans Pacific Partnership (TPP) dan lainnya.
"Semuanya kita hadapi. Inilah tugas berat kita. Mau tidak mau harus kita hadapi. Enggak mungkin kita menjadi sebuah negara tertutup," kata Presiden Jokowi. (Ant)
Israel Pada Prinsipnya Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbul...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Siaran media Kan melaporkan bahwa Israel pada prinsipnya telah menyetujui...