Presiden Ingin Korpri Tidak Ikut Campur Pilkada Langsung
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo menitipkan amanat penting kepada segenap aparat Pegawai Negeri di seluruh Indonesia dalam Hari Ulang Tahun ke-44 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) agar tidak terpengaruh dan ikut campur dalam rangka menjaga netralitas di Pemilihan Umum Kepala Daerah Langsung, amanat tersebut disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
“Saudara-saudara sekalian, saya (Presiden Joko Widodo, Red) mengharapkan Korpri agar tetap menjaga netralitas dalam pesta demokrasi khususnya pemilu kepala daerah yang akan berlangsung di akhir tahun ini,” kata Menpora Imam Nahrawi saat membacakan amanat Presiden Joko Widodo di Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-44 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), hari Senin (30/11), di Halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jl.Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta.
“Saya (Presiden Joko Widodo, Red) mengharapkan saudara-saudara menjaga netralitas serta tidak menggunakan asas pelayanan publik tersebut demi kepentingan golongan, anggota Korpri harus fokus kepada tugas dan fungsinya kepada pelayanan publik, sajikan layanan publik terbaik bagi masyarakat dan tidak terbebani kelompok tertentu, dan tanpa ada diskriminasi kepada siapapun juga,” Imam melanjutkan.
Presiden Joko Widodo, seperti dibacakan Imam Nahrawi, berpesan bahwa di usia yang ke-44 Korpri harus menunjukkan peningkatan kinerja dari tahun ke tahun dan tetap berpegang kepada pelayanan publik yang akuntabel, transparan, dan adaptif terhadap perkembangan jaman.
Dalam upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-44 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Lingkungan Kemenpora dihadiri pejabat Eselon I, II, III, dan IV, para peserta upacara berbaris mulai pukul 8 pagi, dan upacara selesai pada pukul 9 pagi.
Presiden memerintahkan, dalam amanat yang dibacakan Menpora, kepada para pegawai yang tergabung dalam Korpri di seluruh kementerian dan lembaga pemerintahan agar melakukan percepatan reformasi birokrasi di semua tingkatan, selain itu juga harus melakukan reformasi birokrasi tanpa basa basi. “Cari terobosan serta cara-cara baru untuk mengembangkan kerja,” kata Imam.
“Pegawai yang tergabung dalam Korpri diharapkan membangun mentalitas baru yang positif yang berjiwa gotong royong dan beretos kerja tinggi bongkar pola pikir lama yang negatif, jadikan revolusi mental sebagai gerakan perubahan korpri bukan sebatas program,” Imam menambahkan.
Presiden menginginkan, dalam amanat yang dibacakan Menpora, pegawai yang tergabung dalam Korpri harus memiliki wawasan dan integritas, karena dengan integritas maka akan mengembalikan jatidiri korpri sebagai abdi negara yang terpercaya dengan etos kerja yang tangguh. “Kita tegaskan korpri sebagai abdi masyarkat dan pelayan yang tangguh, dan kita berdayakan kropri sebagai penggerak pembangunan nasional,” kata Imam.
“Dalam pembangunan yang berbasis e-governement para pegawai Korpri harus mempersiapkan diri demi birokrasi yang teknis dan birokrasi yang adaptif terhadap perkembangan jaman serta pastikan masyarakat mendapat pelayanan terbaik untuk kualitas diri dan waktu yang cepat, kata Imam.
Presiden menginginkan, dalam amanat yang dibacakan Menpora, Korpri harus menjadi daya tarik dan penggerak produktivitas nasional dan daya saing bangsa, karena Indonesia tidak lama lagi akan masuk dalam persaingan antar bangsa.
“Birokrasi harus inovatif dengan tantangan zaman, pelayanan publik harus bisa dijadikan sebagai acuan, mekanisme birokrasi kita harus berjalan ke arah masayarakat yang terbuka,” dia mengakhiri membaca amanat dari Presiden.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...