Presiden Instruksikan Menterinya Klarifikasi Pemberitaan
Komunikasi publik, sarana penyempaian informasi kepada rakyat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada jajarannya untuk lebih aktif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program-program pemerintah.
Hal itu dilakukan guna menghindari munculnya kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat.
"Saya minta pada seluruh Menteri dan Kepala Lembaga untuk meningkatkan komunikasi publik yang baik, baik langsung ke kampung, pesantren, kampus, media," kata Presiden Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, hari Rabu (1/2).
Presiden menegaskan, rakyat berhak tahu apa yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintahnya. Supaya rakyat ikut memiliki program yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
“Harus proaktif sampaikan yang telah dilakukan, tengah dilakukan, dan akan dilakukan. Kendalanya apa, hambatannya apa. Sehingga rakyat memberikan masukan, rakyat merasa ikut memiliki program yang kita jalankan,” katanya.
Jika ada pemberitaan di media yang tidak sesuai dengan fakta, Presiden menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan klarifikasi, sehingga rakyat mendapatkan penjelasan yang jelas.
“Kalau ada yang disampaikan di media tidak benar, mustinya juga harus diluruskan, dibetulkan. Informasi yang berseliweran dari berbagai sumber, setiap orang bisa menjadi sumber, bisa membuat berita sendiri, banyak kabar yang tidak betul, banyak kabar yang bohong, hal ini harus direspons dengan cepat. Jangan dibiarkan berkembang begitu saja,” kata Presiden Jokowi. (PR)
Editor : Eben E. Siadari
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...