Presiden Irak Kecam Serangan pada Demonstran
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Presiden Irak, Barham Salih, mengecam serangan oleh pasukan keamanan terhadap demonstran dan wartawan, dan mendesak pasukan keamanan untuk menjaga hak-hak warga Irak.
Salih mengatakan gerakan dan protes yang sedang berlangsung terjadi karena latar belakang kesengsaraan dan keluhan yang dirasakan oleh warga Irak. Sementara itu, dari Kementerian Dalam Negeri Irak dilaporkan bahwa korban tewas dalam demonstrasi mencapai 104 orang dengan ribuan lainnya terluka.
“Pemuda yang tewas dalam demonstrasi telah meninggalkan luka di dada yang tidak bisa disembuhkan hanya dengan jaminan. Apa yang terjadi harus dianggap penghasutan dan kejahatan yang tidak bisa ditoleransi, ”kata Salih dalam pidato yang disiarkan televisi, hari Senin (7/10), seperti dikutip Iraqi News.
Salih, yang biasa tidak terlibat dalam keributan politik sehari-hari, meminta angkatan bersenjata untuk mematuhi aturan dan menghindari penggunaan peluru.
"Sebanyak 104 orang, termasuk delapan anggota keamanan, tewas dan setidaknya 6.000 lainnya terluka dalam protes yang sedang berlangsung di Irak," kata Mayor Jenderal Saad Maan.
Juru bicara itu menyebutkan para pemrotes membakar 51 fasilitas umum dan delapan Kantor partai dalam enam hari protes mereka.
Kerusuhan ini merupakan tantangan paling serius yang dihadapi Irak dalam dua tahun setelah kemenangan melawan militan Negara Islam (ISIS).
Kekacauan itu juga terjadi pada saat yang kritis bagi pemerintah, yang terperangkap di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran di kawasan itu.
Irak bersekutu dengan kedua negara dan menampung ribuan tentara AS, serta pasukan paramiliter yang kuat yang bersekutu dengan Iran.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...