Presiden Italia akan Bersaksi di Sidang Mafia
ROMA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Italia Giorgio Napolitano akan memberikan kesaksian dalam persidangan terkait dengan dugaan negosiasi rahasia antara negara dengan mafia, menurut putusan pengadilan di Sisilia pada Kamis (25/9).
Napolitano mengeluarkan pernyataan singkat mengakui keputusan pengadilan Palermo dan mengatakan “saya tidak keberatan untuk memberikan kesaksian sesegera mungkin.”
Tanggal persidangan belum ditentukan, tapi sidang akan dilakukan secara tertutup di Quirinal, kantor presiden, menurut media Italia.
Napolitano, tokoh yang sangat dihormati di Italia, menyurati pengadilan Palermo pada Oktober lalu bahwa dia tidak memiliki pernyataan spesifik tentang kasus tersebut namun dia bersedia memberikan kesaksian jika diminta.
Kasus itu berkaitan dengan dugaan negosiasi rahasia antara para pejabat pemerintah dan pemimpin mafia Sisilia pada awal 1990-an untuk menghindari penyelidikan terhadap gelombang serangan pembunuhan. Seorang anggota parlemen dan hakim antimafia menjadi beberapa di antaranya yang menjadi korban.
Sepuluh orang, termasuk menteri dalam negeri masa itu Nicola Mancino serta kepala mafia yang mendekam di penjara Toto Riina, adalah beberapa orang yang menjadi tertuduh.
Media Italia menyebut kasus tersebut “La Trattativa” (The Negotiation) yang diduga akan mengarah pada kesepakatan untuk mengakhiri serangan dengan imbalan meringankan kondisi sekitar 300 anggota mafia yang mendekam di penjara dan mengurangi hukuman. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...