Presiden Janjikan 1.200 Desa di NTT Teraliri Listrik 2018
KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyempatkan untuk meninjau pengoperasionalan Kapal Terapung Pembangkit Listrik (MVPP/ Marine Vessel Power Plant ) berdaya 60 Mega Watt (MW).
Presiden menyambangi tempat kapal listrik itu berlabuh di Pelabuhan Laut Bolok, Kupang Barat, hari Rabu (28/12) petang.
"Sesuai yang saya sampaikan yang lalu di 2015 dan sekarang sudah datang dan tersambung. Akhirnya suplai saat ini untuk di NTT sudah cukup dan lebih 6 persen," kata Presiden Jokowi.
Kebutuhan listrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur kini dapat dipenuhi dengan terkoneksinya Kapal MVPP Itu dengan infrastruktur jaringan Kupang yang ada di darat.
Menurut Presiden, kapal berdaya 60 MW ini dapat mensuplai kebutuhan listrik untuk sekitar 230.000 pelanggan rumah tangga.
"Artinya siapapun yang minta sekarang bisa diberikan sambil juga kita membangun PLTU. Nggak usah ada kekhawatiran kekurangan listrik lagi," kata Presiden.
Terkait pemenuhan kebutuhan listrik di pelosok-pelosok NTT, Presiden Jokowi mengatakan sesuai dengan yang disampaikan oleh Direktur Utama PT. PLN bahwa sekitar 1200 desa akan dialiri listrik pada akhir tahun 2018.
"Untuk yang desa-desa, tadi Pak Dirut (PLN) sudah menyampaikan bahwa 1200 desa akan diselesaikan akhir 2018. Janjinya Pak Dirut, nanti saya mengikuti (perkembangannya)," kata Presiden.
Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik di NTT, Presiden berharap para investor tidak ragu lagi untuk menanamkan modalnya di NTT.
Setelah meninjau Kapal Pembangkit Listrik tersebut, Presiden dan rombongan akan bertolak kembali ke Jakarta dari Bandar Udara El Tari Kupang.
Turut mendampingi Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Direktur Utama PT. PLN Sofyan Basir. (Setpres)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...