Presiden Jerman: Peracunan Tokoh Oposisi Merusak Kepemimpinan Rusia
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Peracunan terhadap kritikus Kremlin, Alexei Navalny, yang sekarang dalam perawatan intensif di rumah sakit di Berlin, merusak kepemimpinan Rusia, dan mempersulit Jerman untuk bekerja sama dengan Moskow, kata Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier.
Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan pada hari Rabu (2/9) bahwa Navalny diracun dengan racun kimia saraf, Novichok, gaya Soviet dalam upaya untuk membunuhnya, dan bahwa Berlin akan berkonsultasi dengan sekutu NATO tentang bagaimana menanggapinya.
Rusia mengatakan tidak ada bukti kejahatan saat Navalny yang jatuh sakit di Siberia bulan lalu dan hingga kini investigasi kriminal belum dibuka.
Steinmeier, mantan menteri luar negeri Jerman, dari Partai Sosial Demokrat (SPD), mengatakan kepada grup media RND bahwa Moskow harus menjelaskan apa yang terjadi pada Navalny.
"Fakta bahwa oposisi dan suara kritis di Rusia harus mengkhawatirkan kesehatan atau nyawa mereka tanpa diragukan lagi merupakan beban berat pada kredibilitas kepemimpinan Rusia dan membuat kerja sama lebih sulit," katanya dalam komentar yang dirilis pada hari Jumat (4/9).
"Kami tidak ingin permusuhan terhadap Rusia atau rakyat Rusia. Tapi ketidakadilan harus disuarakan dengan jelas."
Suara Tegas dari SPD
Nada tegas untuk komentarnya penting, karena banyak politisi SPD yang lebih lunak pada hubungan dengan Rusia daripada anggota konservatif Merkel. Beberapa di antara mereka ingin mempertimbangkan kembali pembangunan pipa Nord Stream 2, yang akan membawa gas dari Rusia ke Jerman. Dan SPD sekarang menjadi mitra yunior dalam koalisi yang berkuasa di Merkel.
Steinmeier mengatakan terserah Berlin untuk menggambarkan konsekuensi dari kasus tersebut "dengan berkoordinasi dengan mitra Eropa kami".
"Navalny telah diracuni parah dengan tujuan membungkamnya. Pertanyaan paling mendesak sekarang ditujukan kepada pemerintah di Moskow."
Navalny, 44 tahun, adalah lawan yang vokal Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan memiliki spesialisasi dalam penyelidikan berdampak tinggi terhadap kejahatan korupsi. Dia diterbangkan ke Jerman bulan lalu setelah pingsan dalam penerbangan domestik Rusia setelah minum secangkir teh yang menurut sekutunya telah diracuni. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Beijing Buka Dua Mausoleum Kaisar Dinasti Ming untuk Umum
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Dua mausoleum kaisar di Beijing baru-baru ini dibuka untuk umum, sehingga...