Presiden Jokowi Ajak CEO di Dunia Berinvestasi di RI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pengusaha, chief executive officer (CEO) di berbagai penujuru dunia untuk menanamkan modal dan menjalankan usahanya di Indonesia.
Presiden Jokowi menyampaikan ajakan itu di hadapan para pengusaha yang menghadiri The 16th Annual Forbes Global CEO Conference Tahun 2016, yang digelar di Hotel Shangri-la, Jakarta, hari Selasa (29/11) malam.
"Banyak dari Anda di ruangan ini yang sudah memiliki banyak dana, jadilah bagian dari proses pembangunan di Indonesia. Dan saya berharap lebih banyak lagi di antara Anda yang akan berbisnis di Indonesia dalam waktu dekat karena berbisnis di Indonesia merupakan suatu peluang," kata Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui jika menjalankan usaha bukanlah sesuatu yang mudah karena akan menghadapi banyak hambatan dan rintangan. Walaupun demikian, dia menjamin akan memberikan kemudahan dalam proses perolehan izin usaha.
"Saya disini untuk meyakinkan Anda bahwa kami akan terus melakukan reformasi, menjadikan iklim investasi yang lebih ramah bagi dunia usaha," katanya.
Presiden Jokowi juga mengungkapan sejumlah program kerja yang telah dilaksanakan dalam dua tahun masa kepemerintahannya, mulai dari pengurangan subsidi BBM, program pembangunan infrastruktur, deregulasi, hingga program amensti pajak.
Pengurangan subsidi BBM sebesar 80 persen dilakukan ketika pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi baru bekerja selama satu bulan. Dampak dari pengurangan subsidi ini merupakan adanya anggaran sebesar US$ 15 miliar yang dapat dialokasikan untuk anggaran lain yang lebih bermanfaat.
"Pembangunan infrastruktur, pendidikan dan pelayanan kesehatan," kata Presiden.
Dia mengatakan, anggaran pembangunan infrastruktur yang dilakukan pada saat ini merupakan anggaran pembangunan infrastruktur terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
"Pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW, 1000 kilometer jalan tol, 3.258 rel kereta api, 15 bandara baru dan 10 perluasan bandara, 24 pelabuhan dan perluasan pelabuhan," kata Presiden.
Mantan Wali Kota Surakarta itu mengatakan, 14 bulan yang lalu pemerintah meluncurkan paket deregulasi kebijakan ekonomi untuk memangkas perizinan guna memberikan kemudahan berusaha.
"Saat ini sudah diluncurkan 14 paket kebijakan," kata Presiden.
Dia mengatakan, pemerintah juga meluncurkan program tax amnesty yang sangat ambisius.
"Hanya setelah lima bulan, hasilnya menjadikan tax amnesty yang paling berhasil sepanjang sejarah dunia. Saat ini kami sudah mengumpulkan US$ 10 miliar atau lebih dari 1 persen PDB," kata Presiden.
Baca juga: Forbes Media Selenggarakan CEO Conference di Jakarta
Pada malam pembukaan, Steve Forbes, Chairman dan Editor in Chief, Forbes Media memuji Presiden Jokowi yang banyak melakukan terobosan yang baik mulai sebagai pengusaha mebel, wali kota, hingga menjadi Presiden Indonesia.
"Dia mengambil pendekatan sebagai wirausahawan dan melihat hasil yang konkret. Dia membuat lebih mudah untuk berinvestasi," kata Forbes.
Forbes juga memuji langkah Presiden Jokowi membuat kebijakan program tax amnesty dan memotong pajak koorporasi.
"Dia menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen, yang membuat Indonesia menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar di dunia dan merupakan ekonomi yang paling dinamis di dunia," katanya.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...