Presiden Jokowi Berharap NU Jadi Benteng Islam Moderat
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo Kamis (26/2) siang menerima Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Istana Bogor.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Presiden menerima laporan mengenai rencana penyelenggaraan Muktamar ke-33 NU pada 1–5 Agustus mendatang.
“Presiden sangat menyambut baik dan mendukung dan mendoakan muktamar sukses dan berhasil, keputusan-keputusannya bermanfaat untuk bangsa dan umat Islam,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj kepada wartawan usai diterima Presiden di Kompleks Istana Bogor, Kamis.
Said Aqil Siradj mengatakan Presiden selain menyambut baik juga mengatakan banyak hal yang bisa dibicarakan mengenai kebangsaan dan juga kemajuan umat.
“Harapan beliau NU bisa menjadi benteng Islam yang moderat, Islam yang ramah dan santun,” katanya.
Said Aqil menjelaskan Muktamar akan dilangsungkan di empat pesantren masing-masing Tebu Ireng, Tampak Beras, Denanyar, dan Rejoso.
Dia menjelaskan, target dari kegiatan tersebut adalah mengembalikan dan mengokohkan kembali peradaban Islam sebagai fondasi keberlangsungan NKRI.
“Jadi Islam yang berbudaya yang beradab,” katanya.
Menurutnya, juga ada pandangan mengenai gerakan radikal, NU mengatakan pihaknya sangat anti hal tersebut.
“Kita tegas dari dulu bahwa NU tegas anti-radikalisme. Siapa pun yang menggunakan kekerasan atas nama agama Islam salah,” Said Aqil Siradj menegaskan.
Menurut ketua Umum PBNU, sejumlah negara Islam meminta kepada Presiden agar Indonesia berada di garis depan dalam melawan ISIS dan melawan radikalisme.
Said Aqil Siradj didampingi oleh Slamet Effendy Jusuf dan juga Wakil Ketua Umum PBNU As’ad Said Ali. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...