Presiden Jokowi Minta Polri Evaluasi Pengamanan Mako Brimob
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Mengenai kasus kerusuhan yang dilakukan oleh teroris di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kelapa Dua, Selasa (8/5) hingga Kamis (10/5) lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa peristiwa seperti itu tidak hanya terjadi di Indonesia.
“Bahwa ada peristiwa-peristiwa saya kira tidak hanya di Indonesia, di seluruh negara itu tidak ada yang bersih dari sekarang ini peristiwa-peristiwa terorisme,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai bermain basket dengan peserta Development Basketball League (DBL), di Halaman Belakang, Gedung Induk, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (12/5).
Namun demikian, Presiden Jokowi menekankan harus ada evaluasi, evaluasi total, ada koreksi-koreksi, baik mengenai untuk penjaranya apakah memang perlu di markas atau di luar markas.
Kemudian (evaluasi) cara-cara pemeriksaannya apakah pemeriksaan itu harus di tempat, seperti yang di Mako (Markas Komando) Brimob ini.
“Saya kira akan menjadi sebuah evaluasi total dari Polri untuk supaya yang akan datang tidak ada kejadian lagi,” tegas Presiden Jokowi.
Enam orang meninggal dalam kerusuhan antara polisi dan narapidana teroris di rumah tahanan Markas Korps Brigade Mobil Kelapa, Depok.
Korban tewas terdiri dari lima petugas kepolisian dan satu narapidana dalam kerusuhan yang terjadi Selasa (8/5) malam, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5). (Setkab)
Editor : Melki Pangaribuan
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...