Presiden Jokowi Mulai Berkantor di Bogor
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mulai berkantor di Istana Bogor, Senin (16/2), dengan sejumlah agenda yang sudah terjadwal dimulai pada pukul 09.00 WIB
Pada agenda pertama, Presiden dijadwalkan menerima Menteri Sekretaris Negara, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri BUMN, Dirut PT PLN, Dirut PT Adaro, Executive Managing Director PT J-Power Corp, Chief Operating Officer of Itochu Corp, dan Bambang Bintoro.
Selanjutnya, pada pukul 10.00 WIB Presiden dijadwalkan memimpin Rapat Terbatas dan pada pukul 12.00 WIB direncanakan untuk makan siang dengan Duta Besar dan para pengusaha dari Tiongkok.
Berlanjut pada pukul 16.00 WIB, Presiden Jokowi dijadwalkan menerima Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Dirut LPDP, Dirut PT Taspen, Dirut PT Asabri, Dirut BPJS Kesehatan, Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Dirut LPDB, Ketua Pusat Investasi Pemerintah, Direktur PT SMI, dan Ketua Pusat Pembangunan Hutan.
Pada pukul 19.00 WIB, di Istana Bogor akan digelar Sidang Kabinet Paripurna dan dilanjutkan dengan bincang santai dengan seluruh menteri Kabinet Kerja.
Presiden sendiri sepulang kunjungan kerja dari Solo, Jawa Tengah, pada hari Sabtu (14/2) sore mengatakan rencana untuk berkantor di Istana Bogor selama empat hari dalam sepekan masih dalam pembahasan.
"Enak mana kira-kira, di Jakarta atau di Bogor? Tapi belum, belum," kata Jokowi ketika ditanya wartawan soal rencananya untuk berkantor di Bogor.
JK Tidak
Sedangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tidak berencana membuka kantor di Istana Kepresidenan Bogor sekalipun Presiden Joko Widodo berencana akan lebih banyak bertugas di kota itu.
"Tidak (buka kantor di Bogor). Ya pasti jauh tapi khan tidak setiap saat ke Bogor," kata Jusuf Kalla kepada pers usai membuka Musyawarah Nasional Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, Senin.
Menurut Wapres Kalla, dirinya masih berkantor dan tinggal di Jakarta untuk menjalankan tugas sehari-hari sebagai wakil presiden sehingga tidak perlu pindah ke Bogor.
Sekalipun memang lokasinya menjadi jauh di Bogor, namun bukan berarti dirinya menilai perlu pindah ke Kota Hujan tersebut.
Terkait kepindahan Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor apakah mendapat tekanan politik, Jusuf Kalla secara tegas mengatakan tidak ada tekanan dari partai politik atau pihak lain. "Tidak ada dong. Masa ada tekanan," kata Jusuf Kalla.
Agenda Jusuf Kalla usai membuka Musyawarah Nasional PMI jam 08.00 WIB adalah mengikuti Sidang Kabinet Terbatas jam 10.00 WIB di Istana Keperesidenan Bogor yang dipimpin Presiden Jokowi.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan bahwa Presiden RI Joko Widodo dalam tiga bulan ini akan lebih banyak menggunakan Istana Bogor.
"Selama tiga bulan, akan ada pertemuan-pertemuan dengan pejabat, kepala daerah, pejabat bea cukai, polri, TNI," kata Andi.
Andi mengatakan bahwa hingga saat ini Presiden Joko Widodo belum pernah menginap dan pihaknya menyiapkan jika Presiden ingin menginap.
"Kami siapkan, kemungkinan kalau Presiden memutuskan bermalam di sana. Untuk protokol kepresidenan, kebutuhan Presiden untuk mennginap satu hari, satu minggu sama saja," jelasnya.
Andi mengungkapkan bahwa di Istana Bogor ada wisma yang digunakan menginap.
Namun, Andi menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo belum ada rencana untuk menginap selamanya di Istana Bogor. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...