Presiden Jokowi Netral di Pilkada 2017
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral dan objektif dalam Pilkada 2017.
Nashir menegaskan, secara prinsip Presiden Jokowi tidak berpihak kepada calon tertentu dan tetap menjaga netralitas dalam proses demokrasi di Indonesia.
“Prinsipnya Pak Presiden sebagai Kepala Pemerintahan itu menegaskan ulang tentang posisinya yang tetap netral, objektif dalam Pilkada ini di mana saja, sehingga tidak memihak calon manapun prinsipnya,” kata Haedar Nashir bersama pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, hari Senin (13/2).
“Artinya tetap menjaga netralitas dan ini positif untuk proses demokrasi di Indonesia. Jadi itu soal Pilkada, prinsipnya seperti itu netralitas,” dia menambahkan.
Baca juga: PP Muhammadiyah Imbau Warga ke TPS Pilih Negarawan
Baca juga: PP Muhammadiyah Minta Fatwa MA Bukan MUI Soal Status Ahok
Baca juga: Presiden Akui Banyak Tafsir Status Gubernur Basuki
Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 di daerah Gambir, Jakarta Pusat.
"Nanti di Gambir," kata Presiden Jokowi usai blusukan di Maluku Mal City (MCM) Ambon, hari Rabu (8/2).
Pilkada serentak 2017 akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017. Sementara itu mengenai masa tenang pilkada, Presiden Jokowi meminta semua tenang.
"Ya yang namanya hari tenang semua harus tenang, jangan sampai ada percikan sekecil apapun, namanya juga hari tenang ya semua harus tenang, jangan ada ribut sekecil apapun di hari tenang," kata Jokowi.
Mengenai kemungkinan adanya demo dengan mengusung isu di luar pilkada, Presiden mengatakan semua harus tenang.
“Apapun, yang namanya hari tenang, harus tenang," kata Jokowi.
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...