Presiden Jokowi: Titip Pancasila kepada "Sobat Ambyar"
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo mengaku ingin menitipkan pembumian Pancasila kepada para "sobat ambyar".
"Tidak apa-apa, kita 'nebeng' Didi Kempot, titip sama sad boys dan sad girls tidak apa-apa, titip ke 'sobat ambyar' tidak apa-apa, titipkan satu lirik di 'Pamer Bojo' tidak apa-apa, ini media-media yang disukai anak muda kita, lewat musik," kata Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Selasa (3/12).
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara "Presidential Lecture" Internalisasi dan Pembumian Pancasila yang digagas oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Dalam acara tersebut hadir juga Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua Dewan Pengarah BPIP yang juga Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, anggota Dewan Pengarah Sudhamek, Wakil Andreas Anangguru Yewangoe, Buya Ahmad Syafii Maarif, para menteri kabinet Indonesia Maju serta para kepala lembaga pemerintah.
"Sobat ambyar" adalah nama komunitas penggemar penyanyi campursari Didi Kempot, sedangkan Didi Kempot mereka sebut sebagai Lord Didi atau Godfather of Broken Heart.
Ada sebutan Sad Boys untuk penggemar laki-laki, dan Sad Girls untuk para penggemar Didi Kempot yang perempuan. Sebutan ini berasal dari lagu-lagu Godfather of Broken Heart yang sebagian besar mengisahkan tentang kesedihan dan patah hati.
Lagu "Pamer Bojo" yang disebut Presiden Jokowi menjadi salah satu lagu yang viral di kalangan sobat ambyar.
Lagu Pamer Bojo memiliki berkisah mengenai seseorang yang ditinggal kekasihnya bersama orang lain. Lagu tersebut benar-benar membuat pendengarnya ambyar.
Dalam acara tersebut, Presiden Jokowi meminta agar para menteri maupun kepala lembaga dan BPIP memperhatikan target untuk membumikan Pancasila adalah ke anak muda yang berjumlah 129 juta orang.
"Kita harus ingat apa yang mereka (anak muda) sukai, jangan keliru jalan. Hati-hati mereka suka lewat mana, kita harus mengerti apa yang mereka sukai," ucap Presiden.
Presiden menyebutkan tiga hal yang disukai anak muda berdasarkan data ilmiah.
"Dari data survei yang pertama mereka sukai pertama olahraga, kalau ingin kita membumikan ideologi Pancasila, gunakan yang namanya olahraga, anak muda suka di sini," tambah Presiden.
Kedua adalah melalui musik, termasuk melalui musik ciptaan Didi Kempot.
"Ketiga film, gunakan tiga media ini yang disukai anak-anak muda. Olahraga, musik, film, oleh sebab itu kita harus tahu dengan siapa kita bekerja sama di kementerian-kementerian, BPIP mengajak siapa," tutur Presiden.
Salah satu pihak yang disebut Presiden harus diajak dalam membumikan Pancasila adalah para content creator.
"Jelas kalau yang disukai ini jelas, siapa yang harus kita ajak, content creator penting sekali, sangat penting sekali, youtubers, selebgram, vloger, selebtwit. Hati-hati, penyebaran paling cepat lewat mereka. Media-media inilah yang akan mempercepat dalam kita membumikan Pancasila," ujar Presiden menegaskan. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...