Presiden Kazakhstan Sebut Pemrotes Sebagai Teroris
ALMATY, SATUHARAPAN.COM-Kementerian dalam negeri Kazakhstan mengatakan pada hari Jumat (7/1) bahwa 26 "penjahat bersenjata" telah tewas dan 18 terluka setelah berhari-hari kerusuhan.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua wilayah Kazakhstan telah "dibebaskan dan diambil di bawah perlindungan yang meningkat," dengan 70 pos pemeriksaan didirikan di seluruh negeri.
Sementara itu, Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, mengatakan pada hari Jumat bahwa tatanan konstitusional sebagian besar telah dipulihkan di negara Asia Tengah itu yang dilanda kerusuhan pekaan ini, kantornya mengutipnya dalam sebuah pernyataan.
“Operasi anti teroris telah diluncurkan. Aparat hukum dan ketertiban bekerja keras. Tatanan konstitusional sebagian besar telah dipulihkan di semua wilayah negara,” kata Tokayev.
Pada hari Kamis, aliansi militer yang dipimpin Moskow mengatakan telah mengirim pasukan pertamanya ke Kazakhstan setelah pemerintahnya meminta bantuan untuk memadamkan kerusuhan yang meningkat.
"Pasukan penjaga perdamaian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) dikirim ke Republik Kazakhstan untuk waktu yang terbatas untuk menstabilkan dan menormalkan situasi," kata sekretariat CSTO dalam sebuah pernyataan yang diposting oleh juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova.
Dikatakan pengerahan itu termasuk unit angkatan bersenjata Rusia, Belarus, Armenia, Tajikistan dan Kirgistan, lima anggota lainnya dengan Kazakhstan dari CSTO yang didominasi Moskow. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...