Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:47 WIB | Minggu, 09 Januari 2022

Iran Jatuhkan Sanksi pada 51 Orang Amerika

Sanksi mungkin tidak efektif, karena tidak ada aset orang AS di Iran, tetapi sekadar simbolis.
Seorang pria Iran berlutut di samping potret komandan tinggi Iran yang terbunuh Qasem Soleimani selama upacara di ibukota Teheran, pada 3 Januari 2022. (Foto: AFP)

TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Iran pada hari Sabtu (8/1) memberlakukan sanksi terhadap 51 orang Amerika, kebanyakan dari mereka dari militer AS, atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada tahun 2020 dalam serangan pesawat tak berawak.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan 51 orang Amerika telah menjadi sasaran sanksi terkait "terorisme" dan pelanggaran hak asasi manusia. Langkah tersebut memungkinkan pihak berwenang Iran menyita aset apa pun yang mereka miliki di Iran, tetapi tidak ada aset yang dimaksud, dan itu berarti sekadar tindakan simbolis.

Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dimuat media lokal bahwa 51 orang telah menjadi sasaran sanksi karena "peran mereka dalam kejahatan teroris oleh AS terhadap Jenderal Qassem Soleimani yang terbunuh dan rekan-rekannya dan promosi terorisme dan pelanggaran hak asasi manusia yang mendasar".

Soleimani, komandan Pasukan Quds Iran, pasukan luar negeri dari Garda Revolusi elit, tewas di Irak dalam serangan pesawat tak berawak pada 3 Januari 2020, yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump saat itu.

Mereka yang ditambahkan ke daftar sanksi Iran termasuk Jenderal AS, Mark Milley, Kepala Staf Gabungan dan mantan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Robert O'Brien.

Dalam langkah serupa yang diumumkan setahun lalu, Iran memberlakukan sanksi terhadap Trump dan beberapa pejabat senior AS atas apa yang disebutnya sebagai tindakan "teroris dan anti hak asasi manusia".

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, berbicara pada peringatan kedua pembunuhan Soleimani, mengatakan pekan ini Trump harus diadili atas pembunuhan itu atau Teheran akan membalas dendam.

Pemerintahan Trump menjatuhkan sanksi kepada pejabat, politisi, dan perusahaan Iran setelah menarik Amerika Serikat pada 2018 dari kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia.

Iran dan AS saat ini mengadakan pembicaraan tidak langsung di Wina untuk menyelamatkan kesepakatan 2015. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home