Presiden: KB Dorong Aksi Lokal dan Libatkan Warga
BALI, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menjelaskan pemerintahan yang dipimpinnya tengah bekerja keras untuk merevitalisasi program Keluarga Berencana (KB). Karena, tantangan dan tanggungjawab yang dihadapi oleh keluarga-keluarga Indonesia ke depan akan semakin besar.
Menurutnya, Indonesia diprediksi akan mendapat bonus demografi di tahun 2020-2030. dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan itu, Pemerintah Indonesia selalu mendorong program aksi yang bersifat lokal dengan melibatkan partisipasi warga. "Kami menggunakan pendekatan Kampung Keluarga Berencana di seluruh Indonesia yang diharapkan dapat mengurangi secara signifikan angka putus kesertaan program Keluarga Berencana," kata Presiden Jokowi ketika memberi sambutan pada Konferensi Internasional Keluarga Berencana (International Conference on Family Planning/ICFP) di Nusa Dua, Provinsi Bali, hari Senin (25/1).
Selain itu, Kampung KB dapat meningkatkan pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang, sebab kalau alat kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik, akseptor kerap lupa sehingga angka putus Keluarga Berencana menjadi meningkat. "Program kesehatan yang dijalankan Pemerintah juga mencakup biaya keluarga berencana yang terjangkau atau bahkan gratis untuk pasangan KB," ucap Presiden Jokowi.
Sebagai gambaran dalam isu kependudukan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2014-20015, 1,32 persen. Artinya, per tahun penduduk Indonesia tumbuh sekitar 3 juta jiwa. Rata-rata tingkat kelahiran per perempuan 2010-2015 sebanyak 2,4 anak/perempuan atau per perempuan memiliki 2 sampai dengan 3 anak.
Perempuan Indonesia Motor
Presiden menjelaskan bahwa pemerintah memberikan pelatihan kepada ribuan dokter dan ibu rumah tangga untuk edukasi masyarakat mengenai keluarga berencana. "Kami juga mendorong keterlibatan para perempuan Indonesia yang tergabung dalam gerakan PKK sebagai motor penggerak Posyandu, program KB maupun dalam menggerakan program-program kesejahteraan keluarga di seluruh desa di Tanah Air," ucap Presiden .
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi Keluarga Berencana, serta menjadikan Keluarga Berencana sebagai program prioritas di tiap Kota/Kabupaten di seluruh Tanah Air.
Di akhir sambutannya, Presiden mengajak para pemimpin dunia, warga dunia untuk segera mengambil langkah-langkah nyata yang diperlukan untuk mewujudkan ibu sehat, anak sehat, keluarga sehat dan sejahtera. "Hanya dengan cara itu, kita akan bisa mewujudkan planet bumi menjadi tempat hidup yang lebih baik," kata Presiden.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...