Presiden: Kinerja Sejumlah Kementerian Tak Optimal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan ada sejumlah kementerian yang tidak bekerja secara optimal. Ada beberapa program yang seharusnya sudah dapat dicapai belum bisa dipenuhi, sehingga memerlukan konsultasi dengan menteri koordinator masing-masing.
"Hasil evaluasi yang saya lakukan, pertama sebagian menteri memiliki kinerja di bawah harapan. Ada 10 kementerian yang kita nilai kinerjanya di bawah harapan. Nanti pada saatnya para menko akan memberikan konseling agar 4,5 bulan ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya," kata Presiden saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (4/6).
Presiden mengatakan dari paparan Ketua Bappenas Armida Alisjahbana dan Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, terdapat sejumlah program yang harus diselesaikan hingga akhir masa kerja kabinet.
"Beberapa kali Kepala Bappenas dan UKP4 mempresentasikan dalam kesempatan ada sejumlah agenda, baik RKP (rencana kerja pemerintah, Red) dan RAPBN (rangan anggaran pendapatan dan belanja negara, Red) yang harus bisa dicapai dengan segala ikhtiar," Kepala Negara menegaskan.
Atas dasar itu, Presiden meminta para menteri bisa berkonsentrasi bekerja untuk menjalankan program kerja masing-masing. Meski demikian Presiden tidak menyebutkan 10 kementerian yang dinilai kinerjanya kurang baik.
"Sebagian menteri dinilai terbagi konsentrasinya, termasuk susah membagi waktu. Ini harus kita carikan solusinya. Di berbagai sidang dan rapat yang dipimpin menko, sejumlah menteri tidak hadir. Ada catatan, dan kesimpulan seperti itu faktual, hasil evaluasi kinerja yang dilaporkan. Yang kedua, pengamatan dan penilaian saya sendiri, dibantu wapres dan menko. Yang ketiga, masukan dari masyarakat," ungkap Presiden.
Untuk itu, Presiden memberikan pengarahan kepada menteri agar aktif dan berkonsentrasi bekerja pada sisa waktu 4,5 bulan hingga akhir kerja kabinet. Presiden juga meminta agar menteri segera mengelola dan menyelesaikan masalah di lingkup tugasnya.
Presiden memerintahkan Wakil Presiden Boediono dan para menteri koordinator untuk memberikan laporan rutin terkait kerja menteri-menteri yang dibawahinya.
"Pada pengalaman 2009, para menteri dan anggota kabinet saya minta tidak mengambil keputusan penting misalnya di bidang energi, kehutanan, perdagangan, dan bidang usaha BUMN," Presiden mengingatkan.
Presiden juga meminta agar tidak ada penggantian pejabat utama di pemerintahan dan badan usaha negara. "Jika terpaksa, silakan dilaporkan kepada saya. jangan main copot dan ganti karena timing tidak tepat," katanya.
Sidang kabinet yang berlangsung pukul 09.00 hingga sekitar pukul 10.00 tersebut juga dihadiri Wakil Presiden Boediono, para menko, dan anggota kabinet lainnya. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...