Presiden Lantik Tiga Wakil Menteri, Termasuk Thomas Djiwandono, Siapa Mereka?
Presiden juga lantik Ketua DPD Partai Gerindra menjadi Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, dan Yuliot Tanjung yang dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo melantik tiga wakil menteri, termasuk Bendahara Umum Partai Gerindra, Thomas Djiwandono, sebagai Wakil Menteri Keuangan II di Istana Negara, Jakarta, hari Kamis (18/7)
Dua wakil menteri lainnya yang juga dilantik yaitu Ketua DPD Partai Gerindra yang dilantik menjadi Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, dan Yuliot Tanjung yang dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi.
“Demi Allah, saya bersumpah/Demi Tuhan saya berjanji, bahwa saya akan setia kepada Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata mereka, mengucap sumpah.
Thomas Djiwandono berjanji akan menjalankan tugas jabatan, menjunjung tinggi etika jabatan, serta bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.
“Kiranya Tuhan menolong saya,” tutur Thomas Djiwandono yang juga keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra).
Informasi dari laman resmi Partai Gerindra, pria yang akrab disapa Tommy itu lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972. Tommy merupakan anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati.
Ayahnya adalah mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini mengajar di Nanyang Technological University, Singapura, sedangkan ibunya, Bianti, adalah kakak kandung Prabowo.
Tommy memperoleh gelar sarjana S1 setelah merampungkan studi bidang sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Ia kemudian melanjutkan studi master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, AS.
Karirnya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada 1993 dan pada 1994 di Indonesia Business Weekly. Selain itu, Tommy pun pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada 2006, karirnya terus berkembang ketika pamannya yang juga adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, memintanya untuk membantunya sebagai deputy CEO di perusahaan agrobisnis milik Hashim, Arsari Group.
Sementara di politik, Tommy terlibat dalam Partai Gerindra. Dia juga pernah menjadi calon legislatif di Provinsi Kalimantan Barat.
Sebagai Bendahara Umum Gerindra, peran Tommy sangat penting selama Pemilu Presiden 2014 ketika partai tersebut mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Tommy sangat serius dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi. Berkat kinerja baik Tommy, Partai Gerindra bisa mendapatkan peringkat terbaik sebagai partai politik dengan laporan keuangan yang paling transparan.
Partai Gerindra juga mendapatkan penghargaan dari Transparency International Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.
Wamen Investasi Yuliot Tanjung
Yuliot Tanjung berjanji akan menjalankan tugas jabatan, menjunjung tinggi etika jabatan, serta bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Yuliot adalah ASN Kementerian Investasi/BKPM. Sebelumnya, dia menjadi Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Ia juga pernah menjadi Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal.
Terkait tugas barunya sebagai Wamen Investasi, Yuliot menyatakan akan berupaya mencapai target investasi yang telah ditetapkan, hingga akhir pemerintahan Presiden Jokowi.
Selain itu, dia akan membantu memastikan keberlanjutan kegiatan investasi dari pemerintahan Jokowi ke pemerintahan presiden RI terpilih Prabowo Subianto.
“Sehingga target-target pertumbuhan dan indikator-indikator ekonomi, apalagi investasi, bisa tercapai,” ujar Yuliot.
Wamen Pertanian, Sudaryono
Sudaryono berjanji akan menjalankan tugas jabatan, menjunjung tinggi etika jabatan, serta bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. Pria yang dikenal dengan panggilan Mas Dar, lahir di Grobogan pada 23 Januari 1985.
Mas Dar menjadi ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah di usia 38 tahun. Sebelumnya, dia aktif di banyak organisasi, seperti, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ketua Dewan Pembina DPP Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA), CEO Garuda TV, serta CEO PT Indonesian Defense and Security Technologies.
Dikutip dari laman sudaryono.id, dia lulusan SMA Taruna Nusantara itu melanjutkan kuliahnya di Negeri Sakura dengan program beasiswa di National Defense Academy of Japan, kemudian dia melanjutkan pendidikan akademisnya dengan kuliah program S2 Magister Manajemen di salah satu universitas di Jerman dan S3 di Institut Pertanian Bogor.
Mas Dar mengawali karier profesionalnya dari tahun 2014 sebagai Corporate Secretary di Nusantara Energy, kemudian dipercaya menjadi CEO Garuda TV pada 2018.
Selanjutnya, ia juga menjadi CEO PT Nusantara Telematics System sejak 2019, dan Chairman PT Sahabat Sejati Sejahtera Farma sejak 2020.
Kiprahnya di dunia politik dimulai pada 2010, ketika dia menjadi asisten pribadi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pada 2020 ia kemudian menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Gerindra, sebelum kemudian terpilih menjadi ketua DPD Gerindra Jateng.
Sejak menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Jateng pada18 Oktober 2023, Mas Dar melakukan konsolidasi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di kabupaten/kota, kecamatan, bahkan sampai level anak ranting di desa-desa. Kunjungan itu dilakukan di 29 kabupaten dan 6 kota di seluruh Provinsi Jawa Tengah.
Dengan pelantikan tersebut, Sudaryono menggantikan posisi Harvick Hasnul Qolbi yang sebelumnya menjabat sebagai Wamentan sejak Desember 2020.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...