Presiden Mesir Menyalahkan Ikhwanul Muslimin Atas Kegagalan Pembicaraan Intermasional
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Presiden sementara Mesir, Adly Mansour, menyalahkan Ikhwanul Muslimin atas kegagalan pembicaraan internasional yang bertujuan menyelesaikan krisis politik di negara itu. Dia juga memperingatkan pendukung presiden terguling Mohamed Morsi bahwa pemerintah tidak akan membuat konsesi apapun kepada mereka.
"Kereta api masa depan telah meninggalkan stasiun," katanya dalam pidato di televisi pada hari Rabu (7/8) malam, bersamaan dengan menandai akhir Ramadhan dan awal liburan Idul Fitri. "Kereta bergerak maju, dan kita semua harus menaikinya."
Dilaporkan dari Kota Nasr bahwa protes dari pendukung Morsi terus berlanjut, dan disebutkan bahwa pidato Mansour tidak akan mengubah apa yang dilakukan para pengunjuk rasa.
Dia mengatakan ada kekhawatiran tentang kemungkinan langkah berikutnya oleh pemerintah, tetapi pendukung Morsi menyatakan siap untuk melawan kekuasaan militer dan melakukan pengorbanan.
Skenario yang paling mungkin adalah bahwa pemerintah membuat semacam pengepungan sekitar daerah yang diduduki demonstran. “Mereka mungkin memblokir pintu masuk, memotong pasokan air dan makanan. Namun tak seorang pun mengharapkan pertumpahan darah di sana," kata wartawan Aljazeera.
Sebelumnya, presiden juga mengumumkan akhir dari usaha pihak asing untuk menyelesaikan krisis politik sejak militer menggulingkan Morsi pada 3 Juli.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara MENA, presiden mengatakan, "Tentang keadaan Mesir ... Ikhwanul Muslimin bertanggung jawab penuh atas kegagalan upaya-upaya (oleh utusan asing) dan konsekuensi dari kegagalan ini."
Perdana Menteri Mesir, Hazem el-Beblawy, juga memperingatkan bahwa keputusan pemerintah untuk menghentikan berkelanjutan protes pro-Morsi adalah final. Dia mendesak demonstran untuk meninggalkan lokasi, dan menyebutkan mereka telah "melanggar semua batas kedamaian".
"Kesabaran pemerintah untuk mengatasi masalah ini hampir berakhir," katanya. Dia menambahkan bahwa penggunaan senjata oleh polisi atau warga negara akan "berhadapan dengan kekuatan maksimal dan ketegasan." (aljazeera.com)
Editor : Sabar Subekti
Israel Pada Prinsipnya Setuju Gencatan Senjata dengan Hizbul...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Siaran media Kan melaporkan bahwa Israel pada prinsipnya telah menyetujui...