Presiden Myanmar Desak PM Thailand Pastikan Penyelidikan “Adil”
YANGON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Myanmar meminta perdana menteri Thailand untuk memastikan penyelidikan yang “bersih dan adil” bagi dua warga negara Myanmar yang didakwa membunuh dua wisatawan Inggris, ungkap seorang pejabat pada Jumat (10/10).
Komentar itu muncul setelah laporan bahwa terdakwa disiksa agar mengaku - dugaan yang dibantah keras oleh Thailand.
Kasus pembunuhan tingkat tinggi itu didiskusikan dalam perundingan yang digelar antara Presiden Thein Sein dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha, yang tengah mengunjungi Myanmar dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak merebut kekuasaan melalui sebuah kudeta.
Dakwaan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap dua laki-laki Myanmar itu diajukan pekan lalu, setelah polisi mengatakan bahwa pekerja migran tak berdokumen itu mengaku membunuh wisatawan Inggris di pulau Koh Tao, Thailand bagian selatan, pada September.
Namun sejumlah laporan di Myanmar dan media Thailand menyebutkan bahwa terdakwa memberi tahu seorang pengacara bahwa mereka membuat pengakuan terhadap kejahatan itu setelah disiksa, mendorong kelompok HAM untuk menuntut penyelidikan atas perlakuan mereka.
“Jika mereka bersalah, tindakan harus diambil sesuai dengan aturan hukum. Namun, penyelidikannya harus bersih dan adil,” tutur Thein Sein dalam perundingan bersama Prayut di ibu kota Naypyidaw, Myanmar, pada Kamis, menurut seorang sumber senior di kantor kepresidenan.
“Dia (Thein Sein) juga mengatakan bahwa hak para pekerja ini harus dilindungi,” pungkas pejabat itu, yang meminta untuk tidak disebutkan nama, kepada AFP, seraya menambahkan bahwa Prayut berjanji akan memberikan “pertimbangan khusus” terhadap kasus tersebut. (AFP)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...