Presiden Nilai Taman Nasional Gunung Tambora Penting
DOMPU, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo menegaskan kawasan Taman Nasional Gunung Tambora merupakan salah satu aset yang harus dijaga sekaligus dikembangkan sebagai kawasan yang memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Saat menghadiri peringatan 200 tahun letusan Gunung Tambora sekaligus pencanangan Taman Nasional Gunung Tambora di Padang Savana Doro Ncanga, Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (11/4), Presiden minta agar masyarakat dapat menjaga sekaligus memelihara kawasan itu dengan baik sekaligus mengembangkan ekoturisme.
"Dijaga dan dirawat jangan sampai ada yang dirusak," kata Kepala Negara.
Pada bagian lain sambutannya, Presiden mengatakan Festival Tambora hendaknya bisa berlangsung setiap tahun dan dapat menjadi nilai lebih dalam pariwisata nasional.
"Saya ingin titip peringatan dua abad meletusnya Gunung Tambora agar setiap tahun jadi promosi pariwisata di Bima, Dompu, setiap tahun ada Festival Tambora yang biayai pemerintah pusat semua biar tahu di mana Dompu, Bima, dan NTB, dan di mana Indonesia," kata Presiden.
Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan kawasan ekowisata Gunung Tambora di Kabupaten Dompu NTB dapat menjadi motor pariwisata daerah tersebut.
"Saya nilai pelaksanaan Tambora Menyapa Dunia berhasil menjadi perhatian nasional, kemudian dunia, mudah-mudahan bisa menjadi agenda tahunan," kata Menpar pada saat meninjau persiapan pelaksanaan kegiatan itu di kawasan savana Doro Ncanga, Jumat (10/4) sore.
Ia mengatakan di masa mendatang Pulau Lombok dan NTB dapat menjadi salah satu destinasi wisata utama Indonesia, sama seperti Bali dan wilayah lainnya.
"Tahun ini ditargetkan kunjungan 1 juta wisatawan ke Nusa Tenggara Barat," kata Arief.
Menurutnya pengembangan wisata di NTB akan terus melaju terutama setelah Presiden Joko Widodo saat mengunjungi kawasan Mandalika Kabupaten Lombok Tengah mengatakan komitmennya untuk memberikan Penanaman Modal Negara (PMN) bagi Indonesian Tourism Development Coorporation (ITDC).
"Berita bagus ground breaking Agustus Presiden janjikan tambahan PMN Rp1,8 triliun Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika," katanya.
Ia menilai pemerintah memang seharusnya memberikan dorongan bagi pengembangan pariwisata termasuk pembangunan infrastruktur dan pembelian stimulus dalam bentuk lainnya.
Arief Yahya berharap pembangunan pariwisata dapat terus dikembangkan.(Ant)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...