Presiden Petahana Brasil Unggul Tipis Jajak Pendapat Pemilu
BRASILIA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Petahana Brasil Dilma Rousseff unggul tipis dengan pesaingnya Aecio Neves, dalam dua jajak pendapat pemilihan presiden hari Senin (20/10).
Neves, yang berasal dari kelompok moderat untuk pertama kalinya kalah dalam serangkaian survei pemilihan presiden yang diadakan oleh Datafolha, perusahaan jasa survei di Brasil.
Kedua kandidat dalam Pemilihan Presiden Brasil bersaing ketat. Mereka saling tuduh telah melakukan korupsi dan saling mengkritik kebijakan ekonomi dalam debat televisi, yang disebut pengamat Brasil sebagai persaingan pemilu terketat dalam sejarah Brasil.
Jajak pendapat Datafolha menunjukkan Pemimpin petahana Brasil, Rousseff mendapat 46 persen suara, naik 3 persen dari jajak pendapat yang dirilis 15 Oktober. Sementara dukungan terhadap Neves turun 2 persen menjadi 43 persen.
Survei yang dilakukan perusahaan jasa survei MDA, yang dirilis Senin (20/10) menunjukan Rouseff unggul dengan 45,5 persen suara, sementara Neves mendapat 44,5 persen suara.
Harga saham Brasil hari Senin (20/10) anjlok setelah Neves, kandidat dari Partai Sosial Demokrat Brasil, kalah dalam jajak pendapat yang dilakukan MDA.
Pasar keuangan Brasil stabil setiap Neves memenangi jajak pendapat pemilihan presiden. Investor mendukung terpilihnya Neves setelah empat tahun mengalami kelambanan pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan Rousseff.
Kekalahan Neves dalam survei disebabkan kampanye negatif yang dilakukan oleh kubu Rousseff, 48 persen responden mengatakan mereka tidak akan memilih Neves, naik 38 persen dari jajak pendapat terakhir, kata Datafolha.
Persentase responden yang belum menentukan pilihan sebesar 6 persen, data jajak pendapat Datafolha menunjukan, kedua kandidat tidak berhasil membujuk responden yang belum menentukan pilihan hingga pekan terakhir kampanye. Jajak pendapat juga menunjukan dugaan korupsi di BUMN minyak Brasil Petrobas mengakibatkan dukungan terhadap Rousseff merosot.
Investor menyalahkan kebijakan ekonomi Rousseff menyebabkan Brasil mengalami resesi dan merusak kinerja Petrobas dan bank terbesar di Brasil, Banco do Brasil.
Sementara Neves menjanjikan kebijakan ekonomi yang ramah investor dan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Rousseff berjanji mengeluarkan kebijakan yang akan mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan, meniru pendahulu Rousseff, Lula Inacio da Silva yang menjabat pada tahun 2003.
Jumlah responden dalam jajak pendapat yang dilakukan Datafolha sebesar 4.389 dengan margin kesalahan 2 persen. Jajak pendapat diawasi oleh Globo Media Group dan surat kabar Folha de S. Paulo dan MDA mewawancarai 2.002 responden dengan margin kesalahan 2,2 persen. (reuters.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...