Dua Pihak Bertikai di Ukraina Lakukan Pelanggaran HAM
KIEV, SATUHARAPAN.COM – Kelompok pembela HAM Amnesty International hari Senin (20/10) mengatakan ada bukti kedua belah pihak yang bertikai di Ukraina melakukan pelanggaran HAM.
Terdapat bukti kuat yang mengindikasikan pasukan pemerintah Ukraina telah melakukan pembunuhan empat orang laki-laki di Nyzhnya Krynka, kata laporan Amnesty International.
Serangan terus terjadi di Ukraina Timur meskipun gencatan senjata telah disepakati pada tanggal 5 September .
“Tidak ada keraguan, serangkaian pembunuhan dan kekejaman telah dilakukan oleh kedua belah pihak yang bertikai di Timur Ukraina, tapi sulit mendapatkan data akurat tentang pelanggaran HAM,” kata Direktur Amnesty International untuk Eropa dan Asia Tengah John Dalhuisen.
Amnesty mengingatkan agar kedua belah pihak melakukan investigasi tentang pelanggaran HAM, karena beberapa data kasus pelanggaran HAM sengaja dimanipulasi.
“Beberapa kasus yang telah dilaporkan, terutama oleh media Rusia, telah dibesar-besarkan,” kata Dalhuisen.
Aksi separatisme pro-Rusia dimulai di Donetsk dan Luhansk pada April, diinspirasi oleh aneksasi Rusia di semenanjung Crimea pada Maret. Aksi separatisme kebanyakan dilakukan oleh penutur Bahasa Rusia di Timur Ukraina, dipicu oleh tergulingnya Presiden Victor Yanukovych yang pro-Rusia.
Amnesty telah mengumpulkan data riset tentang kasus pelanggaran HAM di Timur Ukraina sepanjang Agustus-September. Dalam kasus Nyzhnya Krynka, delegasi Amnesty telah menyelidiki tempat itu pada 26 September.
Amnesty dan penduduk lokal meyakini pasukan Ukraina telah melakukan pembunuhan empat orang laki-laki di Nyzhnya Krynka, karena keempat orang itu menghilang saat kawasan itu dikuasai pasukan pemerintah Ukraina.
Separatis Pro-Rusia Lakukan Pelanggaran HAM di Ukraina Timur
Amnesty mengatakan ada bukti yang mengindikasikan separatis pro-Rusia juga melakukan serangkaian pembunuhan di Severodonetsk, Ukraina Timur pada Juli.
“Dua mayat ditemukan dengan tanda-tanda penyiksaan di Raigorodok, daerah yang dikuasai separatis pro-Rusia pada April,korban diidentifikasi sebagai aktivis pro-Ukraina dan tawanan perang,” kata Amnesty dalam rilis pers.
Rusia menuduh pasukan Ukraina melakukan penembakan di pemukiman warga sipil, sementara Ukraina menyebut separatis pro-Rusia sebagai teroris yang melakukan pelanggaran HAM. (bbc.com)
Editor : Bayu Probo
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...