Presiden: RAPBN 2014 Tidak untuk Dipolitisasi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tidak ada intervensi partai politik tertentu pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014. Hal ini dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini sesuai dengan tercantum dalam laman resmi Presiden RI.
Presiden mengatakan bahwa nantinya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan membahas beberapa perubahan dalam RAPBN 2014, karena anggota dewanlah yang tahu prioritas yang nantinya akan diterapkan.
"Jangan sampai ada godaan, APBN ini berubah karena dipengaruhi oleh faktor politik. Kita harus kokoh, kita harus menjadi negarawan lebih dari sekadar politisi," tegas Presiden SBY.
Presiden menegaskan janganlah semua kebijakan yang menyangkut kepentingan orang banyak diatur dalam sudut pandang politik.
“Kalau segala sesuatunya dikaitkan dengan politik, pemilu, apalagi untuk mendapatkan simpati dan dukungan rakyat, bisa keliru kita punya APBN. Kalau itu yang terjadi, yang menerima dampaknya kita semua rakyat Indonesia,” ujar Kepala Negara.
Presiden SBY mengatakan agar jajaran pemerintah kokoh terhadap apa yang telah dipersiapkan. RAPBN sangat mungkin mengalami perubahan dan penyesuaian sebelum menjadi APBN 2014 definitif.
"Boleh jadi dalam perjalanannya, setelah saya pidatokan bulan depan di hadapan sidang DPR dan DPD, akan banyak sekali penyesuaian atau perubahan," SBY menjelaskan.
SBY tidak ketinggalan mengingatkan kondisi perekonomian global yang masih buruk, dan masih jauh dari tren positif.
“Cina perekonomiannya masih tumbuh hanya sekitar 7 persen, ini akan berimplikasi kepada negara kita yang memiliki hubungan perdagangan cukup tinggi,” ujar Presiden.
Dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi juga akan masih dirasakan pada tahun 2014. Presiden berharap masyarakat masih tetap mengurangi emisi dan polusi.
"Perhatikan betul alokasi yang cukup untuk peningkatan transportasi publik. Kalau kita harus berhemat menggunakan BBM dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi maka tersedialah kemudahan yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya," kata Presiden SBY.
Editor : Yan Chrisna
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...