Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:00 WIB | Selasa, 27 Desember 2016

Presiden Resmikan PLTP Lahendong, Serap 2.750 Pekerja Lokal

Presiden Resmikan PLTP Lahendong, Serap 2.750 Pekerja Lokal
Presiden Jokowi saat meninjau PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Lahendong Unit 5 & 6, dan PLTP Ulubelu Unit 3 di Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa, hari Selasa (27/12). (Foto-foto: BPMI Setpres)
Presiden Resmikan PLTP Lahendong, Serap 2.750 Pekerja Lokal
Turut mendampingi Presiden Joko Widodo Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.

MINAHASA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan realisasi pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan selain dapat mendukung pencapaian proyek 35.000 MW, juga dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lokal.

“Setiap bicara soal pembangunan dan investasi pembangkit listrik baru, kita hanya bicara bagaimana target 35.000 MW terpenuhi. Padahal di sini juga terkait soal penyerapan tenaga kerja,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Lahendong Unit 5 & 6, dan PLTP Ulubelu Unit 3 di Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa, hari Selasa (27/12).

Lebih lanjut Presiden menuturkan, setidaknya sekitar 2.750 orang tenaga kerja lokal dapat mendapatkan pekerjaan di dua pembangkit listrik tersebut.

”Dan ujungnya yang dapat manfaat dari proyek semacam PLTP Lahendong dan Ulubelu adalah orang Indonesia sendiri. Jadi banyak pekerjaan untuk orang lokal, pemahaman teknologi kita jadi bertambah,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga sempat menyinggung isu maraknya tenaga kerja asing yang ditengarai membanjiri Tanah Air. Menurut dia, dengan penyerapan tenaga kerja lokal di dua PLTP tersebut menjadi bukti nyata bahwa pada akhirnya yang diuntungkan adalah Indonesia sendiri.

”Jangan ada yang percaya dan sebar fitnah soal tenaga kerja dan investasi yang dibilang sebagai ancaman. Kita lihat di Lahendong, tenaga kerja asing itu hanya datang sebentar di awal-awal, tinggal sebentar bantu kita siap-siap, lalu ada transfer pengetahuan, transfer teknologi ke orang-orang kita,” kata Presiden.

 PLTP Lahendong Unit 5 & 6 diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan listrik sekitar 20.000 rumah di Sulawesi Utara terpenuhi. Sedangkan PLTP Ulubelu Unit 3, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Lampung.

”Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya nyatakan PLTP Lahendong dan Ulubelu diresmikan, semoga bermanfaat bagi masyarakat dan pengembangan daerah,” kata Presiden Jokowi dilanjutkan dengan penekanan tombol sirene sebagai tanda peresmian.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto, mengatakan proyek-proyek infrastruktur energi yang dibangun Pertamina diharapkan dapat memberikan efek berganda terhadap kehidupan ekonomi masyarakat, mulai dari teralirinya listrik, terbukanya lapangan kerja selama pelaksanaan proyek dan juga pascaproyek sebagai dampak dari tumbuhnya industri baru karena pasokan listrik yang lebih kuat.

"Sebagai BUMN energi, Pertamina sangat bangga dapat memberikan kontribusi terbaiknya untuk negara melalui penyediaan infrastruktur energi di seluruh Tanah Air," kata Dwi.

Proyek PLTP Pertamina

Peresmian tiga proyek infrastruktur pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT Pertamina (Persero) yang diresmikan perngoperasionalannya oleh Presiden Joko Widodo hari ini adalah senilai US$ 532,07 atau Rp 6,18 triliun.

Proyek-proyek tersebut meliputi PLTP Lahendong unit 5 dan 6 berkapasitas 2x20 MW di Tompaso, Sulawesi Utara. Proyek senilai US$ 282,07 juta atau setara dengan Rp 3,3 triliun tersebut mulai dikerjakan sejak 5 Juli 2015 dengan target penyelesaian masing-masing Desember 2016 dan Juni 2017, namun sukses dikerjakan lebih cepat menjadi 15 September 2016 atau lebih cepat tiga bulan untuk unit 5 dan 9 Desember atau lebih cepat enam bulan untuk unit 6.

PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 yang menggunakan skema total project (hingga menghasilkan listrik) tersebut telah memperkuat sistem ketenagalistrikan Sulawesi dengan tidak kurang 20.000 rumah tangga teraliri listrik. Selama pelaksanaan proyek menyerap tenaga kerja lokal tidak kurang dari 750 orang.

Proyek berikutnya adalah PLTP Ulubelu unit 3 dengan kapasitas 1 x 55 MW dan investasi US$ 250 juta yang setara dengan Rp 2,88 triliun. Juga dengan skema total project, PLTP Ulubelu unit 3 ini mulai dikerjakan pada 5 Juli 2015 dengan target selesai Agustus 2016, namun berhasil masuk ke dalam sistem pada 26 Juli 2016 atau lebih cepat satu bulan. Proyek yang berlokasi di Tanggamus, Lampung ini telah menyerap tenaga kerja sekitar 2.000 orang. (Setpres)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home