Presiden Rouhani: Rakyat Iran Mendambakan Perdamaian
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani, Selasa (26/5), mengatakan mayoritas rakyat Iran mendambakan perdamaian dengan negara-negara lain.
“Meski ada sebagian kecil yang bersuara lantang, mayoritas rakyat Iran mendukung perdamaian, rekonsiliasi dan kesepakatan yang konstruktif dengan masyarakat dunia,” ujar Rouhani dalam pidato di Shahriyar, di barat ibu kota Teheran.
Iran dan kelompok negara-negara P5+1 (Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Jerman) selama hampir dua tahun terakhir melakukan negosiasi mengenai program nuklir Teheran untuk mencegah republik Islam tersebut menciptakan bom nuklir, dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Kedua belah pihak telah menandatangani perjanjian kerangka pada 2 April dan bertekad mencapai kesepakatan permanen pada 30 Juni mendatang.
Negosiasi, yang telah mendapatkan restu dari pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, juga mendapatkan dukungan di dalam negeri Iran dan kalangan politikus.
Namun, sejumlah kalangan konservatif mengkritik konsesi yang dibuat untuk negara-negara Barat.
“Kami bertekad memecahkan masalah kami dengan dunia melalui logika, penalaran dan negosiasi,” ujar Rouhani, seraya menambahkan bahwa “tim negosiasi nuklir Iran yang tanggung mengambil berbagai langkah serius setiap hari untuk melindungi hak-hak bangsa Iran.”
Dalam sidang tertutup di parlemen pada Minggu, fraksi ultrakonservatif mengecam Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan wakilnya Abbas Araghchi dalam memimpin negosiasi nuklir dengan negara-negara adidaya.
Mereka menuding Zarif dan Aragachi menerima usulan inspeksi lokasi militer oleh pihak asing, yang ditolak Khamenei.
Aragachi kemudian mengatakan tim negosiasi Iran menolak inspeksi tersebut. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...