Loading...
EKONOMI
Penulis: Wiwin Wirwidya Hendra 10:51 WIB | Kamis, 13 Juni 2013

Presiden: Saya Siap Tanggung Risiko Menaikkan Harga BBM

Presiden: Saya Siap Tanggung Risiko Menaikkan Harga BBM
BBM Bersubsidi yang masih salah sasaran menjadi salah satu alasan Presiden menaikkan harga. (Foto-foto : Dedy Istanto)
Presiden: Saya Siap Tanggung Risiko Menaikkan Harga BBM

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono kemarin memancing reaksi keras dari berbagai pihak. Menanggapi hal ini, Presiden melalui situs resminya menyampaikan bahwa ia siap menanggung risiko dan bertanggung jawab penuh atas kebijakan tersebut, dibandingkan menyerahkan beban yang sama pada pemerintahan yang selanjutnya.

Di ruang kerjanya, di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/6) sore, Presiden kembali menegaskan tujuan dan alasannya menaikkan harga BBM bersubsidi. "Selama ini BBM Bersubsidi justru banyak dinikmati oleh golongan mampu yang sesungguhnya tidak berhak. Mengurangi subsidi BBM adalah salah satu upaya untuk membantu rakyat miskin," katanya.

Kenaikan harga ini, khusus bagi masyarakat miskin tentu akan sangat memberatkan. Namun, pemerintah memiliki beberapa upaya kompensasi seperti memberikan bantuan dan proteksi sosial atau dana kompensasi. "Secara moral, kompensasi-kompensasi ini wajib diberikan kepada rakyat miskin," tutur Presiden.

bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH), serta beasiswa untuk murid miskin adalah beberapa cara yang disiapkan pemerintah sebagai bentuk keberpihakan pada rakyat miskin.

"Kami semua mencintai rakyat dan menyayangi rakyat. Kami mencari solusi, mencari kebijakan, semuanya adalah untuk rakyat," tegas Presiden. Keputusan menaikkan harga BBM juga ditekankan Presiden, telah melalui perhitungan secara seksama dan telah dipertimbangkan dengan sangat matang.

Sebelumnya, Presiden juga menjelaskan bahwa tekanan untuk menaikkan harga BBM sudah dialami sejak 2011 seiring dengan naiknya harga minyak mentah dunia. Namun akhirnya pemerintah memilih cara lain, hingga seiring dengan perkembangan perekonomian global saat ini, Indonesia turut terkena dampaknya.

"Saya tidak ingin membebani presiden yang akan datang karena harus menaikkan harga BBM padahal baru mengawali masa bakti dan tugasnya," ujar SBY

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home