Presiden SBY Minta Masyarakat Hormati Kebebasan Beragama
SATUHARAPAN.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi penyerangan umat Katolik di Sleman, Yogyakarta pada Kamis malam (29/5) dengan meminta umat beragama untuk menghormati kebebasan beragama.
"Saya tidak bosan ingatkan agar semua elemen masyarakat saling hormati kebebasan beragama," tulis Presiden SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang diunggahnya Senin (2/6) beberapa saat lalu.
Presiden SBY juga menegaskan, ”Agama jadi hak asasi individu yang wajib dihormati. Tidak boleh merasa bahwa agama kita lebih unggul dibanding agama lain."
Penyerangan umat Katolik di Sleman, Yogyakarta pada Kamis malam terjadi di rumah Julius Felicianus (54) di Perumahan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN) Dusun Tanjungsari, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik. Julius adalah Direktur Galang Press, penerbit buku di Yogyakarta.
Penyerangan itu mengakibatkan sejumlah orang terluka. Di antaranya pemilik rumah, Julius Felicianus, dan wartawan Kompas TV Michael Ariawan yang akrab disapa Mika. Mika selain dipukuli kepalanya, kameranya juga dirampas.
Michael dan perwakilan Kompas TV DIY melaporkan penganiayaan dan perampasan kamera ke Kepolisian Daerah (Polda) DIY pada Jumat siang (30/5).
Polisi sudah menangkap satu orang berinisial Kh yang diduga terlibat penyerangan. Kh ditangkap di rumahnya yang tak jauh dari lokasi kejadian. (setkab.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...