Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 07:55 WIB | Selasa, 20 Desember 2022

Presiden Serahkan KUR Klaster dan Salurkan Dana Melalui LPDB KUMKM

Presiden Joko Widodo menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) klaster dan menyalurkan dana melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 19 Desember 2022. (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) klaster dan menyalurkan dana melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB KUMKM) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 19 Desember 2022.

Pada kesempatan tersebut, Presiden menyerahkan KUR klaster dan menyalurkan dana melalui LPDB KUMKM kepada sejumlah perwakilan penerima yang hadir di Istana Negara. Perwakilan penerima KUR klaster yang hadir adalah:

  1. Chandra Sasminto (Penyalur dari BRI);
  2. Dedi Sopian (Penyalur dari BNI);
  3. Winarti (Penyalur dari Bank Mandiri);
  4. Atang Kusnadi (Penyalur dari BSI);
  5. H. Ibrahim (Penyalur dari BPD DKI); dan
  6. Zaenal Arifin (Penyalur dari BPD Jateng).

Perwakilan penyaluran dana bergulir kepada koperasi melalui LPDB KUMKM, yaitu:

  1. Koperasi Al-itifaq (Jawa Barat);
  2. Koperasi Radha Krisna (Bali);
  3. Koperasi Artha Mitra Abadi Jaya (Jawa Tengah); dan
  4. Koperasi Balo’ta (Sulawesi Selatan).

Presiden Jokowi senang dengan adanya model KUR klaster bagi para pelaku UMKM, karena para pelaku usaha mendapatkan keuntungan karena adanya penjamin pembelian atau offtaker jelas.

“Saya senang tadi ada pondok pesantren sampai dapat sekian miliar untuk urusan holtikultura. Sayurnya dibeli kemudian dijualnya lewat usaha-usaha yang memiliki jaringan yang banyak sehingga jelas offtaker-nya jelas, penjamin pembeliannya menjadi jelas,” kata Presiden.

Bagi lembaga peminjam seperti bank dan lembaga non bank lainnya mendapat jaminan bahwa KUR yang dipinjamkan dapat kembali karena proses produksi hingga penjualan produk para pelaku usaha juga jelas.

“Ini juga sama pengrajin berproduksi ada offtaker, ada penjamin pembelinya, kemudian ada showroom untuk menjual barang-barang itu. Artinya dari produksi sampai masuk ke konsumen itu menjadi jelas, sehingga yang meminjamkan uang, bank maupun lembaga non bank itu juga yakin bahwa uang yang kita pinjamkan itu bisa kembali,” lanjutnya.

Presiden berharap dengan model KUR klaster tersebut produk hasil UMKM dapat terserap sebanyak-banyaknya dan mendapatkan kepastian di pasaran. “(Dan) menurunkan risiko kredit pembiayaan usaha dan dari lembaga-lembaga penyalur KUR utamanya bank.”

Masih Ada Peluang Besar

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia masih memiliki peluang besar dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dengan terus memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah melalui program kredit usaha rakyat (KUR).

“Kredit usaha rakyat (KUR) total sudah 39,4 juta UKM yang memanfaatkan ini dan saya senang sekarang ada model KUR klaster ini, benar memang harus diklasterkan,” katanya.

Disebutkan ada klaster kopi, klaster holtikultura, “Kalau sudah ngumpul itu enak, yang minjamkan juga enggak ngurusi satu per satu, ngurusi Rp 10 juta, Rp 10 juta… Kalau kita urus, yang kecil bisa jadi menengah, yang menengah kalau kita urus bisa jadi gede. Inilah nanti yang akan mendorong ekonomi kita tumbuh dengan baik dan berkeadilan,” kata Presiden.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home