Presiden Taiwan Bela Kebijakan Normalisasi Hubungan dengan Tiongkok
TAIPEI, SATUHARAPAN.COM – Presiden Taiwan Ma Ying-jeou pada Rabu (29/4) membela kebijakan normalisasi hubungan dengan Tiongkok menjelang pertemuan antara pemimpin Tiongkok Xi Jinping dan ketua partai berkuasa di pulau tersebut, seraya mengatakan kebijakan itu membawa perdamaian di tengah kekhawatiran atas peningkatan pengaruh Beijing.
Xi diperkirakan akan bertemu dengan Eric Chu, yang menggantikan Ma sebagai ketua partai Kuomintang, di Beijing pada Senin (27/4).
Sekelompok demonstran yang terdiri dari 20 orang dan berasal dari kelompok oposisi radikal anti-Tiongkok, Taiwan Solidarity Union (TSU) berunjuk rasa di Taipei menolak pertemuan itu, seraya menuduh Chu akan mengorbankan kepentingan Taiwan.
“Chu akan dibenci oleh warga Taiwan dan Kuomintang akan menerima konsekuensi serius jika dia mencapai perjanjian dengan Xi yang mengorbankan kepentingan warga Taiwan,” ujar ketua TSU Huang Kun-hui.
Namun Ma, penggagas kebijakan normalisasi hubungan dengan Tiongkok sejak 2008, mengatakan Chu harus bertemu dengan Xi dan melanjutkan kebijakan “Satu Tiongkok” yang membuka peluang untuk peningkatan hubungan.
“Saya bertemu dengan ketua Chu baru-baru ini. Kami menyetujui hal tersebut,” ujarnya kepada para wartawan di lembaga pembuatan keputusan tinggi terkait Tiongkok di Taiwan yakni Dewan Urusan Tiongkok (Mainland Affairs Council). (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...