Presiden Ukraina Kunjungi Garis Depan Pertempuran
Dia juga melantik wali kota Zaporizhzhia.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengunjungi pasukan Ukraina di front tenggara dan membagikan medali, kata kantornya pada Minggu (4/2) di tengah spekulasi kuat bahwa panglima militernya yang populer akan segera dipecat.
“Suatu kehormatan berada di sini hari ini. Untuk mendukung para pejuang dan memberi penghargaan kepada mereka. Mereka menghadapi misi yang sulit dan kritis untuk mengusir musuh dan mempertahankan Ukraina,” kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan setelah mengunjungi wilayah Zaporizhzhia.
Kantor kepresidenan mengatakan dalam pernyataannya bahwa Zelenskyy mengunjungi posisi depan militer Ukraina di dekat desa Robotyne, yang terletak hampir di garis pertempuran. Pemukiman Robotyne di tenggara telah dibebaskan pada akhir Agustus dalam serangan balasan melawan pasukan Rusia.
Kunjungan presiden ke garis pertempuran terjadi pada saat ketidakpastian mengenai nasib panglima militer Valeriy Zaluzhnyi.
Dua sumber mengatakan pada hari Jumat (2/2) bahwa pemerintah Ukraina telah memberi tahu Gedung Putih bahwa mereka berencana memecat komandan militer utama negara itu yang mengawasi perang melawan pasukan pendudukan Rusia.
Dugaan langkah untuk menggulingkan Zaluzhnyi, yang telah berselisih dengan Zelensky karena berbagai masalah, terjadi setelah serangan balasan Ukraina tahun lalu yang gagal merebut kembali sejumlah besar wilayah yang dikuasai Rusia.
Dikenal sebagai “Jenderal Besi,” Zaluzhnyi sangat populer. Pemecatannya dapat merusak moral pasukan Ukraina yang berjuang untuk mempertahankan posisi di garis depan sepanjang lebih dari 620 mil (1.000 km) melawan pasukan Rusia yang dipersenjatai dengan persediaan amunisi dalam jumlah besar.
Ukraina Lantik Walikota Zaporizhzhia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menunjuk walikota sebuah kota yang diduduki yang pernah diculik oleh Rusia sebagai kepala baru wilayah Zaporizhzhia di bagian selatan negara itu, kata kantornya pada hari Minggu (4/2).
Zelensky membuat pengumuman tersebut saat ia mengunjungi front selatan pada hari Minggu, termasuk bertemu dengan pasukan di desa garis depan dan titik pertempuran di Robotyne, yang telah banyak diserang oleh Rusia.
“Kepala negara memperkenalkan kepala pemerintahan daerah Zaporizhzhia yang baru diangkat, Ivan Federov, yang telah menjadi walikota Melitopol yang sekarang diduduki sementara sejak Desember 2020 dan ditawan oleh Rusia,” kata kantor Zelenskyy dalam sebuah pernyataan.
Melitopol, sebuah kota 130 kilometer (80 mil) selatan Zaporizhzhia, jatuh ke tangan pasukan Rusia pada minggu-minggu pertama invasi mereka pada tahun 2022.
Fedorov, 35 tahun, diculik pada Maret 2022 oleh tentara Rusia saat mereka memasuki kotanya setelah menolak bekerja sama dengan Moskow. Dia ditahan sebelum ditukar dengan sekelompok tentara muda Rusia pada bulan yang sama.
Fedorov menggantikan gubernur sebelumnya Yuriy Malashko, yang melalui Telegram mengatakan dia menyerahkan wewenang kepada “tim baru.”
“Tujuan saya adalah agar semua orang yang benar-benar ingin kembali ke negaranya dapat melakukannya sesegera mungkin,” kata Fedorov, menurut kantor kepresidenan. “Tetapi di kota Zaporizhzhia, kehidupan juga harus terus berjalan. Masyarakat harus percaya pada Zaporizhzhia dan Ukraina,” tambahnya.
Zaporizhzhia adalah kota besar yang berada di bawah kendali Ukraina tetapi telah mengalami serangan mematikan. Jaraknya sekitar 50 kilometer dari depan dan wilayah yang dikuasai pasukan Rusia.
Zaporizhzhia adalah salah satu dari empat wilayah yang diklaim Kremlin telah dianeksasi tetapi tidak dikontrol sepenuhnya. (Reuters/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...