Presiden Ukraina Prihatin Rencana Konvoi Baru Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM - Presiden Ukraina Petro Poroshenko Senin (25/6) menyatakan "sangat prihatin" mengenai rencana Moskow untuk mengirim konvoi bantuan kedua ke Ukraina timur dan dugaan penyeberangan kendaraan lapis baja Rusia ke perbatasan Ukraina.
"Kepala negara Ukraina menyatakan sangat prihatin tentang penerobosan perbatasan Ukraina tersebut oleh kendaraan lapis baja Rusia dan niat Rusia untuk mengirimkan apa yang disebut konvoi bantuan `kemanusiaan` lagi ke Ukraina," kata kantor Poroshenko setelah percakapan telepon dengan Presiden Dewan Uni Eropa Herman Van Rompuy.
Sebelumnya, dari Berlin Kanselir Jerman Angela Merkel Minggu menegaskan bahwa tidak ada solusi lain untuk krisis Ukraina selain politik.
"Saya sangat percaya bahwa hanya solusi politik yang mungkin bagi Uni Eropa, tetapi juga Jerman ingin membantu dan juga harus membantu.
"Tidak akan ada solusi militer untuk mengatasi konflik ini. Itulah mengapa pembicaraan politik mutlak diperlukan," kata Merkel dalam satu wawancara dengan televisi ARD Jerman yang dikutip kantor berita RIA Novosti.
Pembicaraan-pembicaraan mendatang antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko di Minsk tidak mungkin untuk memberikan terobosan yang akan menyelesaikan krisis di Ukraina, tetapi pertemuan itu penting, kata Merkel sehari setelah kunjungan resminya ke Kiev.
"Selalu ada dua sisi konflik apapun sehingga itu baik jika Presiden Rusia [Vladimir] Putin bertemu dengan Presiden Ukraina [Petro] Poroshenko Selasa.
"Kunjungan saya ke Kiev adalah persiapan untuk pertemuan tersebut, yang tentu saja tidak akan menghasilkan terobosan, tetapi Anda harus berbicara dengan satu sama lain jika Anda ingin menemukan solusi," kata Merkel menyimpulkan.
Putin dijadwalkan untuk bertemu dengan Poroshenko di ibu kota Belarusia, Minsk, pada 26 Agustus.
Pertemuan ini juga akan mencakup para pemimpin puncak Uni Eropa dan Uni Bea Cukai. Menurut layanan pers Poroshenko, pertemuan akan membahas sejumlah isu politik dan ekonomi yang mendesak, termasuk stabilisasi situasi di wilayah timur Ukraina. (AFP)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...