Presiden Ukraina: Rusia Terlibat Terorisme Energi
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menuduh Rusia terlibat dalam "terorisme energi" setelah serangan Rusia terhadap jaringan energi Ukraina menyebabkan jutaan penduduk tanpa aliran listrik.
Sekitar 4,5 juta orang tanpa listrik di seluruh negeri, Zelenskyy mengatakan dalam pidato malamnya hari Kamis (3/11). Walikota Kiev, Vitali Klitschko, mengatakan 450.000 apartemen di ibu kota saja tidak memiliki listrik pada hari Jumat.
“Saya mengimbau kepada seluruh warga ibu kota: hemat listrik semaksimal mungkin, karena situasi masih sulit!” tulis wali kota di Telegram. Operator jaringan milik negara Ukrenergo melaporkan pada hari Jumat bahwa pemadaman darurat akan terjadi di seluruh Kiev.
Rusia telah berulang kali melakukan serangan rudal dan drone terhadap fasilitas listrik Ukraina, terutama dalam beberapa pekan terakhir. Dalam pidatonya, Zelenskyy menggambarkan penargetan infrastruktur energi sebagai tanda kelemahan.
“Fakta bahwa Rusia menggunakan terorisme energi menunjukkan kelemahan musuh kita,” katanya dikutip AP. “Mereka tidak bisa mengalahkan Ukraina di medan perang, jadi mereka mencoba menghancurkan rakyat kita dengan cara ini.”
Evakuasi Warga dari Kherson
Zelenskyy berbicara segera setelah otoritas yang ditunjuk Moskow di wilayah Kherson yang diduduki Ukraina selatan mengatakan pasukan Rusia kemungkinan akan meninggalkan kota Kherson, sebuah klaim yang disambut dengan skeptis oleh pejabat Ukraina.
Pemerintah daerah yang didirikan Kremlin telah memindahkan puluhan ribu warga sipil keluar kota, dengan alasan ancaman peningkatan penembakan ketika tentara Ukraina melakukan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah tersebut. Pihak berwenang menurunkan bendera Rusia dari gedung pemerintahan Kherson pada hari Kamis, sepekan setelah pemerintah daerah pindah.
Juru bicara militer selatan Ukraina, Natalia Humeniuk, mengatakan penghapusan bendera itu bisa menjadi tipu muslihat "dan kita tidak perlu terburu-buru untuk bersuka cita." Dia mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa beberapa personel militer Rusia menyamar sebagai warga sipil.
Klaim kedua belah pihak tidak dapat diverifikasi secara independen. Namun Reuters mengutip kantor ber4ita RIA melaporkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada hari Jumat (4/11) bahwa warga sipil di wilayah Ukraina Kherson yang Rusia nyatakan telah dicaplok pada bulan September harus dievakuasi dari zona konflik.
RIA mengutip Putin yang mengatakan selama pertemuan dengan aktivis pro Kremlin: “Sekarang, tentu saja, mereka yang tinggal di Kherson harus dikeluarkan dari zona tindakan paling berbahaya, karena penduduk sipil tidak boleh menderita.”
Ukraina Tembak Drone
Di tempat lain, pejabat Ukraina melaporkan menembak jatuh drone yang diluncurkan oleh pasukan Rusia. Gubernur Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko, mengatakan delapan drone ditembak jatuh di daerah Nikopol, yang juga menjadi sasaran tembakan artileri. Drone lain ditembak jatuh di wilayah Lviv barat, kata Gubernur Maksym Kozytskyy.
Komandan angkatan bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzhny, mengatakan Kamis malam bahwa pasukan Rusia telah "meningkatkan intensitas permusuhan tiga kali lipat di area tertentu di garis depan" dan melakukan "hingga 80 serangan setiap hari."
Kantor Zelenskyy mengatakan pada hari Jumat bahwa setidaknya sembilan warga sipil tewas dan 16 terluka di Ukraina selama 24 jam terakhir.
Tentara Rusia menyerang empat kota dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia dengan drone dan artileri berat. Gubernur provinsi Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko, mengatakan hari Jumat bahwa rumah, mobil dan pipa gas telah rusak semalam di Chervonohryhorivka, dan bahwa kota itu tanpa listrik.
Di provinsi Donetsk timur, kota Pokrovsk adalah yang paling terpukul, dengan serangan roket merusak sebuah sekolah dan sedikitnya 22 bangunan tempat tinggal, menewaskan satu warga sipil dan melukai enam lainnya. Gubernur provinsi Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengatakan 12 kota dan desa ditembak, termasuk Bakhmut dan Avdiivka, yang sangat terpukul dalam beberapa pekan terakhir.
Di provinsi selatan Kherson, yang telah diduduki dan dianeksasi secara ilegal oleh Rusia, tentara Ukraina menembaki pangkalan dan fasilitas logistik Rusia, menghancurkan dua gudang amunisi, kata pejabat militer Ukraina. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Haul Gus Dur, Menag: Gus Dur Tetap Hidup dalam Doa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan, “Gus Dur adalah pribadi y...