Presiden Ukraina Serukan Pasukan PBB Pantau Gencatan Senjata
KIEV, SATUHARAPAN.COM - Presiden Ukriana Petro Poroshenko pada Rabu (18/2) menyerukan agar pasukan penjaga perdamaian yang dimandatkan PBB memantau kesepakatan gencatan senjata di Ukraina timur.
“Kami menganggap format terbaik akan menjadi misi polisi dari Uni Eropa. Kami yakin ini akan menjadi jaminan yang paling efektif dan terbaik untuk keamanan,” kata Poroshenko pada awal pertemuan dengan kepala keamanan.
Poroshenko mengatakan bahwa dia berharap keputusan resmi untuk mengundang kontingen internasional akan diambil dalam pertemuan tersebut.
“Setelah keputusan itu... kami akan memulai konsultasi resmi yang akan membantu kami mencapai perdamaian,” kata Poroshenko.
Poroshenko mengatakan ia telah mengangkat masalah tersebut secara tentatif dengan para pemimpin dari Jerman, Prancis dan Rusia dalam pembicaraan maraton di Minsk pekan lalu untuk menuntaskan kesepakatan gencatan senjata.
Perjanjian gencatan senjata sudah disepakati melalui KTT tersebut, yang gagal berfungsi semestinya karena pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia terus berlanjut di Debaltseve.
Sekitar 2.500 tentara Ukraina pada Rabu mundur dari Debaltseve dengan kekalahan pahit bagi pasukan pemerintah.
Ukraina dan Amerika Serikat menuduh Rusia memasok senjata dan pasukan untuk menjadi ujung tombak serangan terhadap pusat transportasi strategis tersebut. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...