Presiden Xi Jinping: Prioritas Pemerintah China Atasi Virus Corona
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis China (CPC) Pusat pada hari Sabtu (25/1) mengadakan pertemuan tentang pencegahan dan pengendalian wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus corona.
Presiden China, sebagai Sekjen Komite Pusat CPC, Xi Jinping memimpin rapat. Salah satu hasilnya, membentuk tim pengawasan pekerjaan di Provinsi Hubei, pusat penyebaran virus, menurut kantor berita setempat Xinhua.
"Kehidupan sangat penting. Ketika epidemi pecah, sebuah perintah dikeluarkan. Adalah tanggung jawab kita untuk mencegah dan mengendalikannya," kata Xi, memerintahkan komite Partai dan pemerintah di semua tingkatan mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian wabah virus corona baru sebagai prioritas teratas pekerjaan mereka.
Pertemuan itu memerintahkan agar pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan cara yang berdasarkan hukum, ilmiah dan tertib, kata pertemuan itu. Ditambahkan bahwa perhatian harus diberikan pada pemantauan, penyaringan dan peringatan.
Pertemuan tersebut juga menggarisbawahi penyebaran informasi yang tepat waktu, akurat dan transparan untuk mengatasi masalah dari dalam dan luar negeri.
Xi Jinping mengatakan negara itu menghadapi situasi yang sulit dalam memerangi wabah virus corona yang bermula di pusat kota Wuhan.
Negara itu menghadapi "situasi gawat" di mana virus corona " makin cepat penyebarannya," kata Xi dalam pertemuan itu, yang dilakukan pada hari libur umum Tahun Baru Imlek.
Televisi China mengatakan sumber daya dan para ahli akan dikonsentrasikan di rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan kasus parah, tanpa perawatan tertunda karena biaya, dan pasokan bahan kebutuhan ke Provinsi Hubei untuk dijamin.
Sementara itu, dari Tokyo, Jepang dilaporkan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pada hari Minggu bahwa pemerintahnya bekerja sama dengan pemerintah China untuk mengatur penerbangan charter bagi setiap warga negara Jepang yang ingin kembali dari Wuhan, tempat wabah virus corona diyakini berasal.
Wabah itu telah mendorong perluasan pembatasan pada pergerakan di dalam China, terutama di kota Wuhan yang berpenduduk 11 juta yang diisolasi dengan semua jaringan transportasi ditutup, kecuali untuk kendaraan darurat. Virus ini telah menginfeksi lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia dan menewaskan 56 di China.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...