Prince Overdosis Enam Hari Sebelum Meninggal
CHANHASSEN, SATUHARAPAN.COM - Pihak berwenang hingga hari Jumat (22/4) masih menyelidiki kematian superstar pop era 80-an Prince di Paisley Park di Chanhassen, Minnesota. Paisley Park merupakan studio rekaman dan rumah milik Prince.
Menurut situs gosip Amerika Serikat TMZ, pada hari Jumat (15/4), penyanyi, pencipta lagu, dan aktor yang lahir 7 Juni 1958 itu sempat dibawa ke rumah sakit karena flu namun dia diduga mengalami overdosis obat-obatan.
“Prince dirawat karena overdosis obat-obatan enam hari sebelum kematiannya,” kata beberapa sumber memberitahu TMZ, sebagaimana dilansir hari Jumat (22/4).
Sumber itu mengatakan kepada TMZ bahwa dokter memberikan sebuah perawatan “save shot”, yang mereka katakan sebagai tindakan untuk melawan efek dari candu.
Prince (57) dibawa ke rumah sakit setelah kembali dari tur musiknya di Atlanta. Pesawat pribadinya mendarat darurat di Moline, Illinois, hanya 48 menit dari rumahnya di Minnesota.
Sumber itu juga mengatakan, dokter menyarankan penyanyi "Raspberry Beret" untuk dirawat di rumah sakit selama 24 jam. Kemudian orang-orang dekat Prince meminta kamar khusus, tapi rumah sakit tidak dapat menyediakannya. Akhirnya ia keluar dari rumah sakit tiga jam kemudian dan terbang kembali ke rumahnya.
Saat ini, pihak berwenang di Minnesota telah meminta catatan medis dokter yang merawat Prince untuk mengetahui penyebab persis kematiannya.
Prince menjadi superstar global di tahun 1980-an, dengan album seperti "1999", "Purple Rain", dan "Sign O 'Times". Selama berkarir di dunia musik, album lagunya telah terjual hingga 100 juta copy.
Selain penyanyi, penulis lagu, dan aktor dia juga arranger dan multi-instrumentalis, Prince tercatat memiliki lebih dari 30 album. Lagu yang paling dikenal seperti "The Most Beautiful Girl in the World", “Let's Go Crazy” dan “When Doves Cry”
Seniman Berbakat
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama memuji Prince sebagai salah satu seniman paling berbakat menyusul kematian mendadak musisi pop legendaris tersebut, hari Kamis (21/4).
“Hari ini dunia kehilangan seorang ikon kreatif,” kata Obama dalam sebuah pernyataan, menambahkan, “Beberapa penyanyi memengaruhi suara dan musik populer dengan begitu jelas, atau menyentuh begitu banyak orang dengan bakat mereka.”
“Sebagai salah satu musisi paling berbakat dan produktif di zaman kita, Prince memiliki semuanya. Funk. R&B. Rock and roll. Dia seorang instrumentalis berbakat, pemimpin band brilian dan seorang penyanyi yang menggetarkan,” katanya.
Pentolan Rolling Stones Mick Jagger juga memuji Prince sebagai salah satu seniman paling unik dalam beberapa dekade saat menyampaikan keterkejutannya atas kematian bintang tersebut pada hari Kamis (21/4).
“Bakat Prince tak terbatas. Dia adalah salah satu dari seniman paling unik dan bertalenta dalam 30 tahun terakhir,” tulis Jagger di Twitter.
“Prince adalah seniman revolusioner, musisi besar, komposer, penulis lirik, pemain gitar yang menakjubkan, tetapi yang terpenting otentik dalam segala hal,” katanya.
Kemudian Madonna memuji rekan sesama musisi pop era 1980-an Prince sebagai seorang “visioner sejati” setelah kematian mendadaknya di usia 57 tahun pada hari Kamis (21/4).
“Dia mengubah dunia! Seorang visioner sejati. Sangat menyedihkan. Saya terpukul,” kata Madonna di Instagram, tempat dia mengunggah foto dirinya dengan Prince, yang bernama lengkap Prince Rogers Nelson. (tmz.com/AFP/mirror.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
RI Take Down 180.954 Konten Radikalisme di Media Sosial
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Kement...