Prioritas Pembangunan yang Dilakukan Kemenhub 2015
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pada 2015, Kementerian Perhubungan telah memiliki prioritas pembangunan sarana dan prasarana transportasi baik di sektor darat, laut, udara, maupun perkeretaapian.
Pembangunan tersebut, berupa pembangunan infrastruktur baru maupun pembangunan lanjutan, yang sebagian dikerjakan secara tahun jamak (multiyears), seperti disampaikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Jakarta, Senin (20/4).
Keseluruhan program pembangunan prioritas Kemenhub tersebut berasal dari dana APBN, yang telah dialokasikan kepada Kemenhub pada 2015. Berdasarkan APBN tahun 2015, Kemenhub mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 64,9 triliun.
Perincian anggaran dalam APBNP 2015 Kementerian Perhubungan adalah untuk Sekretariat Jenderal Kemenhub Rp 888,2 miliar, Inspektorat Jenderal Kemenhub Rp 100,3 miliar, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Rp 6,07 triliun, Direktorat Perhubungan Laut Rp 22,8 triliun, Direktorat Perhubungan Udara Rp 11,745 triliun, Ditjen Perkeretaapian Rp 18,7 triliun, Badan Litbang Rp 228,3 miliar, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDM) Rp 4,4 triliun.
Menhub Jonan mengatakan, proyek pembangunan sektor transportasi yang dilakukan Kemenhub (dengan dana APBN, Red), difokuskan di daerah perbatasan, terpencil, pedalaman, pulau terdepan, dan daerah tertinggal.
Ia menambahkan, dana APBN hanya akan digunakan untuk membiayai proyek yang layak secara ekonomi tapi tidak layak secara bisnis.
“Kalau kereta bandara, saya kira harus bisa layak secara bisnis, dan menurut saya layak secara bisnis. Kalau APBN digunakan untuk bangun KA bandara, uangnya nggak ada lagi untuk bangun kereta Trans Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua,” kata Jonan.
Berikut selengkapnya pembangunan yang jadi prioritas Kemenhub pada 2015:
-Transportasi Darat: Pembangunan dan rehabilitasi terminal di 17 kota; pembangunan Advanced Train Control System( ATCS) di 12 kota; pengadaan 25 bus besar dan 25 bus sedang serta pengadaan 15 unit bus pemadu moda dan 1.050 unit Bus Rapid Transit; pembangunan dermaga sungai, danau, dan penyeberangan sebanyak 67 lokasi (23 lokasi baru dan 44 proyek lanjutan); rehabilitasi dermaga sungai, danau, dan penyeberangan sebanyak 52 lokasi; pembangunan 14 kapal penyeberangan; pengerukan alur penyeberangan di 5 lokasi; pembangunan rambu penyeberangan 16 unit dan rambu sungai-danau sebanyak 1.629 unit
-Transportasi Laut: pembangunan 93 kapal perintis dengan perincian 1 unit kapal khusus ternak, 20 unit kapal rede transport, 9 unit kapal barang multipurpose dan docking repair 47 kapal negara perintis; pembangunan 170 pelabuhan laut yang sebagian besar sebagai pelabuhan singgah kapal perintis; pengerukan alur pelayaran di 13 lokasi; pembangunan dan rehabilitasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) sebanyak 220 paket; pembangunan sistem telekomunikasi pelayaran 23 paket; rehabilitasi kapal navigasi 12 unit; pembangunan dan rehabilitasi jetty kenavigasian 35 lokasi; pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pendukung kenavigasian sebanyak 71 paket; pengadaan 5 unit kapal induk kenavigasian dan 5 unit kapal pengamat perambuan; pembangunan 75 unit kapal patroli.
-Transportasi Udara: perpanjangan dan pelebaran runway di 35 bandara; pembangunan bandara baru (lanjutan) di 19 lokasi; pembangunan dan pengembangan bandara di daerah rawan bencana di 57 lokasi; pembangunan bandara untuk membuka daerah terisolir di 49 lokasi; pembangunan bandara wilayah perbatasan di 26 lokasil; pembangunan dan penyediaan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan di 118 bandara.
-Transportasi Perkeretaapian: pembangunan jaringan KA Sumatera; pembangunan jaringan KA Jawa; pembangunan jaringan KA Sulawesi; studi perencanaan pembangunan jaringan KA Kalimantan; studi perencanaan pembangunan jaringan KA Papua Barat. (dephub.go.id)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...