Priyo Mengaku Munaslub Golkar akan Menjadi Sejarah
BALI, SATUHARAPAN.COM – Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengaku pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang akan digelar di Nusa Dua Bali pada 15 hingga 17 Mei 2016 akan menjadi sejarah.
"Munaslub sudah di depan mata ini merupakan sersejarah bagi kita untuk menyatukan kembali Partai Golkar, Jadi taruhan kita. Karena Munaslub kita selenggarakan di saat partai kita dalam posisi yang tidak move on dalam suasana politik yang tidak berubah-berubah," kata Priyo kepada wartawan di Bali, hari Jumat (13/4).
Menurut Priyo dengan Munsalub ini mudah-mudahan Partai Golkar tidak ada lagi gesekan seperti yang sebelumnya.
“Partai kemarin mengalami gelimbang pergesekan itu semua harus disudahi. Munaslub momentum dan kesempatan baik bagi Partai Golkar. Untuk merajut kembali perbedaan. Partai kita partai besar, dihormati dan harus bangga berhimpun di Partai Golkar,” kata dia.
“Kemarin kita ada pertikaian gesekan konflik dualisme. Hari ini momentum sangat langka. Dimanfaatkan merajut menyatukan kembali. Kita memutuskan maju jadi Ketum,” dia menambahkan.
Priyo berharap Partai Golkar harus merajut kembali jalur ABG (ABRI, birokrasi, Golkar) ini Jalur keluarga besarnya yang selama ini terlupakan.
“Saya pastikan kepengurusan DPP ada beberapa Jenderal Purn yang harus jadi pengurus inti. Purn Polri, pejabat tinggi birokrasi selain aktivis. Itu yang saya namakan kembali jalur ABG, yang dilupakan padahal mereka sama-sama mendiri," kata dia.
Menurut Priyo jika terpilih menjadi Ketum Golkar di dalamnya nanti akan dibentuk divisi-divisi bidang kaderisasi.
“Kalau saya jadi nakhoda partai, kita pastikan mesin mobilisir dengan cara bangun kader militer sebagai api yang selalu kita nyalakan 24 jam. Kader penggerak partai tingkat desa, teritorial kecamatan kabupaten. Kaum nelayan tani buruh yang slma ini agak lupa di sentuh, mereka padahal jumlannya jutaan dan partai lain siap rebut," kata dia.
Menurut Priyo kantor DPP Partai Golkar nanti akan dijadikan pusat komado, rakyat bisa berkumpul di kantor DPP di tingkat Provinsi maupun Kabupaten dan Kota.
“Saya ingin tata ulang sistem kepartaian dalam pengambilan kepemimpinan. Partai sebesar Partai Golkar perlu sistem Komando," kata dia.
Sebelumnya Steering Committe (SC) Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar akhirnya meloloskan 8 kandidat calon ketua umum (Caketum) yaitu Ade Komarudin, Azis Syamsuddin, Airlangga Hartanto, Mahyudin, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, dan Priyo Budi Santoso.
Editor : Eben E. Siadari
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...