Pro Deo et Patria
SATUHARAPAN.COM – ”Mama nanti pilih warna apa?” tanya anak saya yang berusia 7 tahun sambil menggambar di meja. Kemudian dia berceloteh tentang gambar yang dibuatnya. Saya menanyakan dari mana dia tahu tentang warna dan gambar partai politik, dia bilang dari iklan televisi.
Demam Pemilu rupanya sudah menggelora di mana-mana, menunggu, melihat, dan mengharap: siapakah pemenangnya? Tetapi ada juga yang bersikap apatis. ”Ngapain kok repot, siapa yang menang juga ngga ngefek,” jawaban seorang teman dalam pembicaraan tentang Pemilu.
”Tentu saja saya memilih, walaupun saya tidak tahu siapa yang akan saya pilih. Bayangkan begitu banyak nama dan foto yang tidak saya kenal, mungkin nanti cap-cip-cup saja seperti menjawab pilihan ganda pada ujian masa sekolah, daripada dicap sebagai golput,” jawab yang lain.
”Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu” (Yer. 29:7). Memilih atau tidak memilih adalah pilihan kita, asal memilih atau benar-benar memilih juga pilihan kita.
Menjadi terang dunia tidak hanya saat terlibat dalam kegiatan rohani, rajin ke gereja, mendengarkan khotbah dan memuji Tuhan setiap minggu. Bagaimana kita bisa menyebut diri kita sebagai anak-anak Allah, kalau kita tidak mengusahakan kesejahteraan di mana kita berada. Dan salah satunya adalah dengan menggunakan hak pilih kita secara cerdas!
Demikian juga dengan para calon yang akan terpilih. Seluruh rakyat Indonesia mempercayakan nasibnya kepada Saudara! Doa dan harapan tidak putus-putusnya dipanjatkan agar Saudara yang terpilih mempertanggungjawabkan kepercayaan rakyat bukan hanya pada hukum semata, namun kepada Tuhan yang memberikan kepercayaan.
Bagi Tuhan dan Negara. Pro Deo et Patria.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...