Pro Militan Suriah, Ulama Jerman Ditangkap
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Ulama asal Jerman Sven Lau (35) ditahan pada Selasa (15/12) pagi di kota Mönchengladbach di North Rhine-Westphalia, menurut Spiegel Online dan WDR.
Lau diduga mendukung dan merekrut anggota "Jaish al-Muhajirin wal-Ansar" (JMA) yang berbasis di Suriah. Organisasi tersebut telah ditetapkan oleh Jerman sebagai organisasi teroris.
Kantor Federal Kejaksaan mencurigai dia menjadi penghubung utama JMA di wilayah Rhine Jerman, merekrut dua jihadis dan mendukung organisasi teroris baik secara finansial dan logistik, Spiegel Online melaporkan. Lau dianggap telah membeli tiga perangkat night vision untuk jihadis dan telah memberi 250 euro (Rp 3,85 juta) untuk seorang pejuang jihad di Suriah.
JMA berjanji setia kepada Al-Qaeda yang berafiliasi al-Nusra depan pada bulan September. Sebuah kelompok yang memisahkan diri sebelumnya bergabung dengan "Negara Islam Irak dan Suriah" (ISIS). Menurut AFP, jaksa menuduh bahwa sayap JMA milik Sven Lau didukung ISIS.
Pengacara Sven Lau, Mutlu Günal, belum mengomentari tuduhan ini.
Ulama Jerman ini menjadi terkenal dengan bertindak sebagai pemimpin "Polisi Syariah" yang memproklamirkan diri yang berpatroli di jalan-jalan kota barat Wuppertal pada tahun 2014. Orang-orang mengenakan jaket oranye bertuliskan "Polisi Syariah" berkhotbah dengan pandangan Islam radikal, menuntut klub malam ditutup dan menentang perjudian.
Pekan lalu, sebuah pengadilan di Wuppertal memutuskan bahwa jaket oranye yang dikenakan oleh Polisi Syariah ini tidak melanggar hukum. Mereka tidak akan dituntut karena memberitakan pandangan Islam radikal dan berpatroli di jalan-jalan. Putusan ini akhirnya memicu kontroversi di Jerman. (dw.com)
Editor : Eben E. Siadari
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...