Produk Olahraga Nike Diprotes Karena Gunakan Tato Suci Suku Samoa
AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM - Dosen senior Kajian Samoa dari Universitas Victoria di Wellington, Selandia Baru, Galumalemana Alfred Hunkin mengatakan bahwa Nike (produsen produk olahraga dari Amerika Serikat) telah bersalah melakukan eksploitasi budaya terhadap warga suku Samao.
"Tato adalah ikon yang sangat khusus diintegrasikan ke dalam budaya Samoa. Saya pikir apa yang Nike telah lakukan di sini adalah bisa kita sebut dalam istilah modern memanfaatkan seni rakyat Samoa untuk keuntungan komersial. Dan saya pikir itu adalah tidak baik bagi perusahaan, terutama ketika melibatkan pengetahuan etnis atau suku tradisional," kata Alferd Hunkin, seperti dilansir dari situs abc.net.au, pada hari Kamis ini (15/8).
Sebelumnya, Nike telah merilis satu set peralatan olahraga perempuan yang terinspirasi oleh tatau (tato) tradisional di Pasifik, namun produk Nike itu menuai protes dari sejumlah anggota komunitas Samao melalui akun facebook dan blogger mereka, yang tidak senang terhadap penggunaan desain tato Samao yang dianggap suci.
"Bagi dunia luar itu hanya desain. Tetapi untuk orang Polinesia, itu suci," kata Freddie Ika seperti dilansir nzherald.co.nz.
"Jika itu seharusnya "terinspirasi oleh tradisi kami", lalu mengapa menggambarkan hal itu sedemikian rupa dengan tidak sopan ... Meskipun modernisasi seni dan budaya kita tidak bisa dihindari dan tidak selalu hal yang buruk ... " tulis Raea Wendt mengkritik Nike, di grup facebook Samaon Tatto Designs, pada Rabu (14/8) kemarin.
Selain menuduh pihak Nike yang telah melakukan kejahatan budaya dengan menggunakan gambar tato Pe'a dalam disainnya, selanjutnya Alfred Hunkin berpendapat, sebaiknya Nike berbicara dengan komunitas Samoa tentang bagaimana desain tradisional mereka dapat dilindungi di masa depan.
"Ada sebuah badan bernama World Intellectual Property Organisation, yang menurut riset saya bekerjasama dengan komunitas-komunitas penduduk asli di seluruh dunia, dan berusaha melindungi bentuk-bentuk seni mereka. Bagaimanapun kita harus berusaha bersama untuk memastikan tidak ada celah bagi perusahaan-perusahaan industri seperti Nike untuk melakukan ekspolitasi." kata dosen Kajian Samoa itu.
Oleh karena tekanan dari banyak pihak, Nike akhirnya meminta maaf serta menarik semua produk pakaian olahraga wanita dengan gambar tattoo Samoa. Meskipun Nike sebelumnya tetap bersikukuh bahwa produk mereka terinspirasi dari tato Samao. "Ini celana ketat dengan bentuk khas hitam dan putih yang terinspirasi oleh grafis tato dari Pasifik barat daya - Fiji, Samoa, Selandia Baru," kata pihak Nike, seperti dilansir dari situs nzherald.
Samoa Pe'a adalah tato diperuntukkan bagi pria sebagai penghormatan yang tinggi, dan hanya diperuntukan bagi tokoh pria dalam masyarakat Samoa. Sebagian besar gambar tato terdiri dari garis dan pola segitiga, meliputi perut, bokong, paha dan berakhir pada lutut. Sedangkan Samao Malu adalah tato bagi perempuan dan merupakan pola sederhana di bawah lutut. Untuk membuat garis rumit dan warna tato Samao pada tubuh seseorang digunakan alat yang terbuat dari tulang ukir atau taring binatang.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...