Produk Ramah Lingkungan Excelzyme akan Segera Dihilirisasi
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM – Produk ramah lingkungan Excelzyme yang dihasilkan peneliti biokimia Universitas Airlangga Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih Msi, akan segera dihilirisasi -membawa hasil riset universitas atau lembaga litbang masuk ke sektor Industri.
Kesepakatan itu tertuang dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani oleh pihak UNAIR dan PT Petrosida Gresik, Rabu (8/3), di Ruang Sidang Pleno Kantor Manajemen UNAIR, seperti dilansir situs unair.ac.id.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Rektor UNAIR Prof Dr M Nasih, SE MT, Ak dan Direktur Utama PT Petrosida Gresik Hery Widyatmoko, dan disaksikan oleh Direktur Pengembangan Teknologi Industri Dr Eng Hotmatua Daulay MEng.
Peneliti Excelzyme, Nyoman, mengatakan, bahwa zat kimiawi yang selama ini digunakan dalam pengolahan bubur kertas berdampak buruk bagi lingkungan. Nyoman memanfaatkan limbah agrikultur, yang sering ditemukan di Indonesia. Limbah agrikultur itu adalah jerami. Jerami mengandung biomassa yang diolah secara enzimatis.
“Enzim inilah yang dapat digunakan sebagai pengolahan bubur kertas supaya saat pemutihan tidak menggunakan senyawa kimia. Sebelumnya, proses pemutihan menggunakan klorit atau proxida. Namun sekarang menggunakan enzim silanase,” kata Guru Besar bidang Biokimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.
Hotmatua merespons positif terhadap keberhasilan UNAIR dalam menghilirisasi hasil penelitian menjadi produk yang akan siap dipakai oleh industri dan masyarakat. “Ini merupakan langkah tepat dalam menyikapi persaingan,” kata Hotmatua.
Selain produk Excelzyme milik Nyoman, produk lain dari peneliti UNAIR yang akan dihilirisasi adalah pil KB untuk pria dari ekstrak tanaman gandarusa (Justicia gendarussa). Pil tersebut merupakan hasil penelitian Guru Besar bidang Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Prof Dr Bambang Prajogo, MS.
Menanggapi dua produk yang akan dihilirisasi itu, Nasih mengatakan, bahwa pihaknya akan mendorong penelitian-penelitian yang berpotensi agar segera dihilirisasi. “Beberapa perusahaan akan memanfaatkan produk yang dihasilkan oleh peneliti UNAIR. Masih banyak lagi embrio-embrio penelitian yang bisa dimanfaatkan mitra strategis untuk bisa dihilirisasi,” kata Nasih
Tiga Bahasa Daerah Maluku Telah Punah
AMBON, SATUHARAPAN.COM - Kantor Bahasa Provinsi Maluku menyatakan bahwa tiga dari 70 bahasa daerah y...