Prof Saitoh: Teknologi SRS Mudahkan Nelayan Menangkap Ikan
JATINANGOR, SATUHARAPAN.COM - Profesor Sei-Ichi Saitoh, seorang peneliti dan guru besar dari Hokkaido University, Jepang memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad program Sarjana, Magister, dan Doktor. Kuliah umum yang diberikan yaitu mengenai “Application of Satellite Remote Sensing and Marine GIS to Sustainable Fisheries and Aquaculture”. Acara digelar di Aula FPIK Unpad, Jatinangor, Senin (10/11).
Dalam pemaparannya, Prof. Saitoh mengungkapkan bahwa pemanfaatan satellite remote sensing (SRS) dapat menjaga keberlangsungan perikanan dan akuakultur. Dalam penggunaan SRS di sektor perikanan, dilakukan penginderaan jarak jauh dan pemetaan untuk pengembangan serta pengelolaan budaya laut.
Dengan SRS, banyak keuntungan akan didapat. Nelayan dapat mengamati lokasi penangkapan ikan secara berkelanjutan dengan data yang akurat dan real time. Nelayan akan lebih cepat dan mudah dalam mengetahui lokasi mana yang tepat untuk menangkap ikan. “Banyak keuntungan yang didapat dengan memanfaatkan SRS ini,” ujar Prof. Saitoh.
Berbagai hasil penelitian pun Prof. Saitoh paparkan terkait SRS. Diantaranya adalah mengenai bagaimana mengembangkan model habitat dan potensi fishing zone prediction, dan aplikasi teknologi satellite remote sensing terhadap beberapa spesies ikan.
Dosen FPIK Unpad, Mega L. Syamsuddin, Ph.D mengungkapkan, bahwa SRS sebenarnya bukan hal baru di Indonesia, tapi belum optimal diaplikasikan. Padahal, teknologi ini sangat penting untuk diaplikasikan dalam penetuan daerah penentuan penangkapan ikan.
“Dalam ilmu kelautan kami membutuhkan beberapa pengukuran data laut. Parameternya banyak sekali misalnya anomali tinggi permukaan laut, suhu permukaan laut, klorofil, dan sebagainya. Dengan SRS kami tidak perlu langsung pergi ke lapangan tetapi bisa mendapatkan data via satelit secara real time dan meng-cover area yang luas,” jelas Mega.
Menurut Mega, Prof. Saitoh merupakan salah satu ahli dalam penetuan fishing ground dengan penggunaan teknologi SRS. Publikasi internasional dari Prof. Saitoh pun sudah banyak, dan sering melakukan kolaborasi dengan berbagai institusi di sejumlah negara termasuk di Amerika dan Eropa.
Selain memberikan kuliah umum, kedatangan Prof. Saitoh ke FPIK Unpad pun dimanfaatkan untuk membahas kemungkinan kerjasama, termasuk menandatangani letter of agreement. Mega mengungkapkan, kerja sama yang diharapkan akan dilakukan diantaranya adalah pertukaran dosen tamu, penelitian bersama dan pendidikan singkat untuk mahasiswa.(unpad.ac.id)
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...