Profil Agus-Sylviana, Kompak Mundur Demi Maju Pilkada DKI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Setelah melalui proses yang begitu panjang, akhirnya nama Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni muncul sebagai pasangan yang diusung oleh koalisi Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Agus dan Sylvi, pada hari Jumat (23/9) kemarin, telah resmi dan kompak melepaskan atribut jabatan guna mencalonkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Agus yang merupakan anak sulung dari mantan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dikenal tidak memiliki pengalaman politik sebelumnya. Agus lebih dikenal sebagai anggota TNI aktif yang menjabat Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning dan bermarkas di Jatiumung, Kota Tangerang. Pria kelahiran 10 Agustus 1978 ini juga sempat menjadi Analis Regional di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan pada 2009-2011 dan Kepala Operasi Infanteri 17 Brigade Airbone Kostrad TNI AD.
Usai kenaikan pangkat menjadi Mayor Infanteri pada April 2012, Agus sempat mengajar di Program Pasca Sarjana Universitas Pertahanan Indonesia. Dia hanya menjadi dosen pada tahun 2013-2014, sebelum menduduki jabatannya di TNI saat ini.
Agus pernah meraih Adhi Makayasa, lulusan terbaik Akademi Militer pada 2000. Tiga gelar di belakang nama lengkapnya didapat usai menjalani pendidikan di tiga universitas ternama, yaitu Magister Strategic Studies di Institute of Defence and Strategic Studies Nanyang Technological University Singapura (lulus tahun 2006), Master of Public Administration, John F Kennedy School of Government Harvard University Amerika Serikat (lulus tahun 2010), dan Master of Arts Leadership and Management di Webster University AS (lulus tahun 2015).
Di TNI, Agus tercatat pernah mendapat empat mendali kehormatan, yaitu Dharma Yudha, Shanti Dharma, Wira Siaga, Wira Karya, dan sejumlah penghargan tinggi lainnya. Dia sempat menjadi menjadi komandan operasi khusus di Aceh pada tahun 2002-2003, dan bertugas di satuan khusus TNI yang dikirim ke Lebanon pada tahun 2006-2007.
Berbeda dengan Agus yang berlatar belakang militer, Sylviana dikenal sebagai seorang birokrat, akademisi, dan aktivis organisasi sebelum menjabat Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Sylviana merupakan lulusan Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Jakarta, lulusan Manajemen Kependudukan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, dan lulusan Manajemen Pendidikan Fakultas Kependidikan Universitas Negeri Jakarta.
Perempuan kelahiran Jakarta 11 Oktober 1958 ini sempat melalang buana di sejumlah institusi pemerintah daerah DKI. Sylviana pernah menjabat Kepala Biro Bina Sosial DKI pada 1999-2001. Kariernya berlanjut saat diangkat menjadi Kepala Dinas Kependudukandan Catatan Sipil (DKCS) DKI pada 2001-2004.
Tak berhenti di situ saja, Sylviana pun menduduki kursi Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI pada 2004-2008. Ia pun menjadi Wali Kota Jakarta Pusat pada tahun 2008-2013, Plt Wali Kota Jakarta Barat pada tahun 2013, Asisten Pemerintahan DKI Jakarta pada tahun 2013-2014, Plt Kepala Satuan Pamong Praja DKI Jakarta pada tahun 2013-2014, lalu berpindah ke Balai Kota DKI dengan jabatannya saat ini.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...