Profil Dokter Terawan Yang Dipecat sebagai Anggota oleh IDI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Ikatan Doter Indonesia (IDI) memecat permanen dr Terawan Agus Putranto dari keanggotaan IDI adat rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKK). Berita ini telah menimbulkan berbagai pandangan. Berikut ini profil Prof Dr dr Terawan Agus Putranto.
Terawan merupakan mantan Menteri Kesehatan di era Pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Namun jabatannya sebagai Menkes tak lama. Terawan menjabat Menkes pada 23 Oktober 2019 dan berakhir di 23 Desember 2020. Dia digantikan oleh Budi Gunadi, lewat reshuffle kabinet di Istana Negara, pada Selasa 22 Desember 2020.
Ketika itu pandemi COVID-19 melanda dunia, dan kemudian dokter Terawan menjadi promotor dalam munculnya vaksin Nusantara, dan itu menjadi perdebatan dan polemik. Padahal vaksin ini tengah menunggu peraturan pemerintah terkait pemberian vaksin berbasis sel dedintrik kepada masyarakat luas.
Vaksin Nusantara juga menjadi vaksin yang aman bagi orang-orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Penggunaan sel dendritik sebenarnya bukan hal baru di bidang kedokteran. Sel ini telah dipakai dalam imunoterapi kanker.
Terawan menggunakan sel ini bertujuan untuk mencari vaksin yang bisa digunakan pada kelompok komorbid (penderita autoimun dan kanker). Kelompok kormobid ini tidak bisa disuntik vaksin COVID-19 yang didapat dari luar negeri. Vaksin Nusantara bisa menjadi alternatif bagi pasien yang tidak masuk kriteria vaksinasi selama ini.
Ketika itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartanto, mengatakan bahwa Vaksin Nusantara masuk dalam daftar kandidat vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.
"Beberapa opsi untuk vaksin booster menggunakan vaksin Merah Putih, kemudian vaksin kerja sama dalam negeri termasuk Unair dan Biotis, Bio Farma dan LBM Eijkman, Kalbe Farma dan Genexin, plus Vaksin Nusantara," katanya dalam konferensi pers, Senin (20/12/2021).
Dokter Terawan juga seorang dokter militer dan pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, dan jugaKetua Tim Dokter Kepresidenan.
Dia adalah dokter militer pertama yang kemudian menjabat sebagai Menkes sejak Mayor Jenderal TNI (Purn) dr Suwardjono Surjaningrat (1978-1988) dan orang dengan pangkat militer tertinggi yang pernah memangku jabatan ini.
Terawan merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan kemudian masuk TNI AD. Dia pernah bertugas di beberapa daerah termasuk Lombok, Bali, dan Jakarta sebagai pelaksana medis/kesehatan militer.
Terawan lahir pada 5 Agustus 1964, dan berikut riwayat pendidikan dokter Terawan:
- SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta (1977)
- SMPN 2 Yogyakarta (1980)
- SMA Bopkri 1 Yogyakarta (1983)
- S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1990)
- S-2 Spesialisasi Radiologi, FK Universitas Airlangga, Surabaya (2004)
- S-3 Doktor, FK Universitas Hasanuddin, Makassar (2013)
- Terakhir, dokter Terawan yang merupakan purnawirawan TNI berpangkat letnan jenderal (letjen) dan meraih Profesor Kehormatan Ilmu Pertahanan Bidang Kedokteran Militer, Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan (Unhan) Republik Indonesia pada 2022.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...