Protes di Kota-kota Mesir atas Penetapan Ikhwanul Muslimin Sebagai Organisasi Teroris
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Bentrokan meletus antara demonstran pro Ikhwanul Muslimin dan polisi di berbagai kota di Mesir, pada hari Jumat (27/12). Di Kairo, mahasiwa Al-Azhar bentrok dengan polisi di Nasr City, seusai shalat Jumat.
Sementara itu, kurang dari 48 jam setelah kabinet Mesir menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi di beberapa lokasi di seluruh negeri setelah mengikuti shalat Jumat.
Dua pengunjuk rasa dilaporkan tewas dalam bentrokan antara demonstran pro mantan Presiden, Mohammed Morsi, dan polisi di Damietta di Delta Utara, Samalut, dan di Meniya di Mesir Utara.
Kementerian dalam negeri mengatakan empat tentara terluka dalam bentrokan sengit dengan para demonstran di Giza. Kementerian itu juga mengumumkan bahwa pasukan keamanan menangkap 148 demonstran pro- Morsi termasuk 25 perempuan.
Pada Jumat sore, mahasiswa Al-Azhar melemparkan batu ke arah polisi yang dikerahkan di luar gerbang asrama mereka untuk mencegah mereka melakukan protes di jalan-jalan di luar asrama.
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Para mahasiswa itu memprotes dalam solidaritas dengan rekan mereka yang tewas pada hari Kamis.
Mohamed Abdel - Latif, seorang mahasiswa pertanian tahun pertama, tewas dalam bentrokan antara mahasiswa Al Azhar pro Morsi penduduk lokal di Nasr City. Dia mahasiswa Al-Azhar kedua yang tewas dalam bentrokan dalam tiga bulan terakhir.
Protes di Berbagai Kota
Para pengunjuk rasa bentrok dengan penduduk lokal dan polisi di kota pelabuhan Damietta setelah shalat Jumat. Beberapa pimpinan demonstrasi pro - Morsi di Maadi, Kairo, ditangkap. Dan dua aksi unjuk rasa pro Morsi dibubarkan oleh pasukan keamanan.
Di bagian lain kota Kairo, Zeitoun, pasukan keamanan mencegah pengunjuk rasa untuk berbaris ke istana presiden di Qoba.
Di Giza Haram, para pengunjuk rasa memblokir jalan sebelum mereka tersebar dengan gas air mata. Mereka juga membakar dua kendaraan polisi setelah mencoba untuk memblokir jalan lingkar di Kairo. Sementara itu, 12 pendukung Morsi ditangkap di Sohag, Mesir Hulu atas tuduhan mengorganisir protes yang tidak sah.
Sejumlah kelompok pro Morsi dan pro Ikhwanul Muslim mengadakan pawai setelah salat Jumat di Alexandria, Sohag, Fayoum, Bani Souef, Damietta, Behaira dan Port Said. Mereka memprotes keputusan hari Rabu di mana pemerintah sementara secara resmi menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.
Pada hari Kamis, juru bicara kementerian dalam negeri mengumumkan hukuman lima tahun untuk berpartisipasi dalam protes yang diselenggarakan oleh kelompok Islam tersebut. (ahram.org.eg)
Suriah Hancurkan 100 Juta Pil Captagon dan Obat-obatan Lain ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pasukan keamanan Suriah menghancurkan obat-obatan yang disita pada hari Mi...