Protes Kematian Mahsa Amini, Warga Iran di Chili Bakar Paspor
SANTIAGO, SATUHARAPAN.COM-Sejumlah pengunjuk rasa berkumpul di luar kompleks kedutaan Iran di Santiago pada hari Jumat (14/10) untuk menguatkan suara mereka ke protes atas kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang meninggal saat dalam tahanan polisi moral Iran, karena masalah hijab.
Kelompok itu membakar paspor Iran mereka. Fetamah Ramezanpoor, seorang perempuan Iran yang tinggal di Chili mengatakan dia tidak akan kembali ke negara itu ketika rezim saat ini berkuasa.
"Saya membakar paspor Iran saya, karena tidak memiliki nilai, dan saya tidak menginginkannya sampai rezim ini di Iran berakhir, baik paspor ini maupun kewarganegaraan ini," katanya.
Para pengunjuk rasa juga menandai dinding luar kompleks dengan telapak tangan dicat merah darah serta bermain akting mereka memakai foto Amini.
Ribuan orang Iran telah turun ke jalan selama beberapa pekan terakhir dalam protes atas kematian Amini, yang telah ditahan oleh polisi moral di ibu kota Iran, Teheran, karena diduga mengenakan jilbab wajibnya terlalu longgar.
Dia meninggal dalam tahanan; pihak berwenang mengatakan dia mengalami serangan jantung tetapi tidak terluka, namun keluarganya membantahnya, yang menyebabkan kemarahan publik. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...