Protes Pajak Baru, Pemimpin Agama Tutup ‘Tempat Tersuci’ Kristen
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Para pemimpin Kristen di Yerusalem menutup pintu-pintu Gereja Makam Kudus (Church of the Holy Sepulchre), yang dianggap sebagai tempat tersuci dalam agama Kristen, untuk memprotes kebijakan pajak baru Israel dan rancangan undang-undang (RUU) properti.
Para pemimpin gereja Ortodoks Yunani, Katolik Roma, dan Apostolik Armenia menuduh Israel “menyerang warga Kristen di Tanah Suci secara sistematis”.
Mereka mengatakan tempat yang didatangi ribuan orang setiap hari itu akan tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Umat Kristen meyakini itu merupakan tempat Yesus disalib, dikubur, dan kemudian dibangkitkan.
Warga Kristen marah karena pemerintah daerah Yerusalem berencana menerapkan pajak atas berbagai aset di sekitar kota itu.
Wali Kota Yerusalem Nir Barkat mengatakan gereja-gereja itu memiliki utang pajak sebesar $186 juta. Dia mengatakan semua gereja dikecualikan dari perubahan pajak, dan hanya “hotel, ruang serba guna dan bisnis” milik gereja yang akan terkena dampaknya.
Protes itu juga ditujukan bagi sebuah RUU yang akan memungkinkan negara mengambil-alih lahan di Yerusalem yang dijual oleh gereja-gereja kepada beberapa perusahaan realestat swasta dalam beberapa tahun ini.
Para anggota parlemen Israel mengatakan RUU itu adalah untuk melindungi para pemilik rumah dari kemungkinan perusahaan-perusahaan swasta tidak memperpanjang sewa atas lahan dimana rumah atau apartemen mereka berdiri. (voaindonesia.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...