Protes Thailand Tewaskan Seorang Polisi
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Seorang polisi tewas dalam bentrokan antara aparat keamanan dan pengunjuk rasa antipemerintah di ibu kota Bangkok, kata pejabat Thailand.
Polisi, seperti dilaporkan BBC, mengatakan anggota mereka terkena peluru di luar stadion, yang digunakan calon anggota legislatif untuk mendaftarkan diri pada Kamis (26/12).
Kekacauan berlangsung selama beberapa jam dan polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Selain itu polisi juga menggunakan peluru karet.
Namun, pemrotes bersikeras menuntut agar proses pendaftaran calon anggota parlemen dibatalkan.
"Polisi mengeluarkan tembakan gas air mata dan bahkan peluru karet. Tetapi, kami hanya mempunyai alat pelindung sederhana. Kami tidak menolak pemilihan. Tetapi, kami berpendapat pemilihan seharusnya tidak digelar tanpa reformasi," kata seorang pengunjuk rasa seperti dikutip kantor berita Reuters.
Beberapa anggota Komisi Pemilihan Umum meninggalkan stadion dengan menggunakan helikopter guna menghindar dari aksi kekerasan. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum meminta pemerintah menunda pemilu, yang sedianya digelar awal Februari.
Komisi pemilihan mengatakan ada risiko tinggi pecah kerusuhan bila pemungutan suara tetap dilangsungkan sesuai jadwal.
Perdana Menteri Klik Yingluck Shinwatra mengumumkan pemilihan umum dini setelah berlangsung protes menentang pemerintah selama berminggu-minggu. Tetapi, partai oposisi terbesar, Partai Demokrat, menyatakan akan memboikot pemilu. (BBC, VOA, Reuters)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...